Pelaku Hanya Dituntut Ringan, Novel Baswedan

Pelaku hanya Dituntut Ringan, Novel Baswedan

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kecewa mengetahui tuntutan ringan terhadap dua oknum polisi, yaitu Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette, pelaku yang menyiramnya dengan air keras.

Menurut Novel, tuntutan yang didakwakan jaksa penuntut umum membuktikan aparat hukum di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat busuk.

"Melihat kebusukan semua yang mereka lakukan, rasanya ingin katakan terserah. Tetapi yang mereka lakukan ini akan jadi beban diri mereka sendiri, karena semua akan dipertanggungjawabkan. Termasuk Pak Jokowi yang membiarkan aparatnya berbuat seperti ini. Prestasi?" kata Novel melalui akunnya di Twitter.

Novel menilai tuntutan setahun terhadap dua anggota Brimob Polri membuktikan persidangan hanya formalitas semata. Dia menilai tidak ada ruang keadilan dalam persidangan itu.

"Hari ini kita lihat apa yang saya katakan bahwa sidang serangan terhadap saya hanya formalitas. Membuktikan persepsi yang ingin dibentuk dan pelaku dihukum ringan," jelas dia.

Novel mengatakan, seharusnya aparat penegak hukum sepertinya dilindungi oleh negara.

"Keterlaluan memang. Sehari-hari bertugas memberantas mafia hukum dengan UU Tipikor. Tetapi jadi korban praktek lucu begini. Lebih rendah dari orang menghina. Pak Jokowi, selamat atas prestasi aparat bapak. Mengagumkan," kata Novel.

Kalau mau nyakitin orang siram pakai air keras aja, ga perlu dibunuh. Toh hukumannya cuman 1 tahun. Kalau kamu melakukannya tapi hukuman mu lebih dari satu tahun berarti ada yang tidak beres di negri ini.

Pelaku penyiraman #NovelBaswedan dituntut 1 tahun penjara. Demo Anti Rasisme dituntut 5-17tahun penjara. 

subuh² bawa air keras trs nyiram orang & jaksa bilang itu ga sengaja, buat kalian para petinggi negara & yang memiliki hak atas kasus ini, apakah ini yg di sebut negara berideologi pancasila? apakah ini yg di sebut negara hukum? sudah sesuai kah dgn isi sila ke-5? #NovelBaswedan


Kok ada jaksa bilang ga sengaja ke pelaku penyiraman aer keras? dagelan ala negara +62 hahaha

Berikut ini ucapan Bintang Emon di video :

Katanya enggak sengaja (nyiram air keras ke muka Novel Baswedan). Tapi, kok, bisa, sih, kena muka? Hah?

'Kan, kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah, nyiram badan enggak mungkin meleset ke muka.

Kecuali, Pak Novel Baswedan emang jalannya handstand, bisa lu protes, 'Pak Hakim, saya niatnya nyiram badan, cuma gegara dia jalannya bertingkah, jadi kena muka.' Bisa, masuk akal,

Sekarang tinggal kita cek, yang kagak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan apa hukuman untuk kasusnya?

Katanya, cuma buat ngasih pelajaran.

Bos, lu kalo mau ngasih pelajaran, Pak Novel Baswedan jalan, lu pepet, lu bisikin, 'Eh, tahu enggak, kita punya grup yang enggak ada elunya, lho,' Pasti itu insecure, tuh, 'Ih, salah gue apa, ya?' Introspeksi Pak Novel, pelajaran jatohnya. nah aer kerasa dari namanya juga keras, kekerasan gak mugkin keaeran.

Katanya, kagak sengaja, tapi niat bangun subuh.

Asal lu tahu, subuh itu waktu salat yang godaan setannya paling kuat. Banyak yang kagak bangun, tuh. Sering, tuh, gua, temen-temen gua, banyak yang kelewat.

Tapi, ini ada yang bangun subuh bukan buat salat subuh, (tapi) buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang salat subuh. Jahat enggak? Jahat

Siapa yang diuntungin? Setan. Jadi, (setan) ada pembenaran. 'Tuh, 'kan, bener kata gua, mending tidur aja. Sekalinya melek, nyelakain orang, 'kan, lu.' Ngerasa bener setan gara-gara lu. Respect setan sama lu. Ish, mantaplah.

Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah”.
(H.R. Bukhori dan Muslim)

Dimana keadilan utk Novel Baswedan ?
#NovelBaswedanTerzalimi

0 Response to "Pelaku Hanya Dituntut Ringan, Novel Baswedan"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak