DR. Djamester Simarmata Terima Tantangan Luhut

Djamester Simarmata siap ladeni tantangan debat Luhut Panjaitan soal utang negara. (Foto: istimewa)


Siapa Sih Djamer Simarmata? Koq Berani Terima Tantangan Debat Menteri Luhut Soal Utang Negara

Sudah sejak tiga tahun lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menantang pihak-pihak yang mengkritisi utang Indonesia untuk bertemu dengannya.

Menurut Luhut, utang pemerintah yang mencapai lebih dari Rp 3.600 triliun, tidak perlu dipersoalkan selama  digunakan untuk kegiatan produktif.

"Saya lapor sama Pak Gubernur BI, rasio utang kita masih sangat baik dibandingkan dengan negara lain. Kalau mau tahu detailnya, orang-orang yang enggak paham bisa datang ke kami," kata Luhut, saat berbicara dalam rapat koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk diversifikasi Kalimantan, di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2017) lalu.

Ketika itu Luhut menjelaskan pemerintah berutang untuk membangun infrastruktur yang nilainya mencapai 450 miliar dolar AS. Sebab, APBN hanya mampu menyediakan 120 miliar dolar AS.

"Karena saya tentara, jadi dianggap kurang paham ekonomi. Biarpun saya enggak sekolah ekonomi, boleh juga kok kalau saya diajak berbincang-bincang dengan yang merasa dirinya pintar," kata Luhut dengan nada suara meninggi.

"Jadi saya mempertanggungjawabkan jabatan saya bahwa kami melakukan pekerjaan dengan proper dan sesuai data yang ada," kata Luhut. Tercatat, utang pemerintah hingga akhir April 2017 sebesar Rp 3.667 triliun.

Tantangan tak hanya sekali dilontarkan Luhut. Belum lama ia menantang pengkritik utang negara untuk bertatap muka dengannya.

"Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini. Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu. Tapi, jangan rakyat dibohongin," katanya.

Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menjelaskan, utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah ketimbang negara-negara lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.

"Singapura itu lebih dari 100 persen dari debt to GDP-nya. Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," kata dia.

Luhut mengatakan, utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan mencapai 32 persen hingga akhir 2020. Luhut bilang, utang pemerintah merupakan utang produktif.

Ia meminta kepada para ekonom yang mengkritik utang negara untuk memberikan informasi tepat kepada masyarakat.

"Saya ini tentara, jadi belajar juga dari anak-anak muda yang ngerti. Jadi kita jangan enggak ngerti juga, bodoh-bodohin rakyat kita ngutang enggak benar. Utang kita itu produktif," ucapnya.


DR. Djamester Simarmata Terima Tantangan Luhut

Gayung bersambut, tantangan Luhut akhirnya diladeni. Adalah DR Djamester Simarmata yang menyatakan kesiapannya meladeni tantangan berdebat soal utang negara yang dilayangkan Luhut.

Siapa Djamester Simarmata yang berani meladeni menteri Luhut yang selama ini dikenal `keras` dengan orang yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah?

Djamester Simarmata diketahui merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Selama ini Djamester Simarmata memang dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik sejumlah teori ekonomi yang tidak tepat. Baik skala nasional maupun internasional.

Di dalam negeri, dia tegas menentang wacana cetak uang secara Modern Monetary Theory (MMT) yang Mardigu Wowiek dan menolak sejumlah utang luar negeri untuk membiayai pembangunan. "MMT Mardigu itu bukan teori yang betul. Itu tidak betul cetak uang sebesar apapu bisa. Ada batasnya,” tegasnya.

Kembali ke soal tantangan, Djamester Simarmata mengungkap, selama ini target dari kritiknya selama ini bukan mengarah pada Menko Luhut, tetapi ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Saya kasih banyak kritik di Twitter ke Menkeu, saya tidak pernah langsung ke Menko Luhut. Tapi karena Pak Luhut undang (pengkritik) orang seperti itu, jadi saya anggap saya masuk yang dimaksud," ungkapnya.

Ia juga membeberkan alasannya tertarik untuk turut berdebat dalam tema tersebut. Salah satunya karena dia seringkali memberikan kritik terhadap utang negara.

Ia memastikan dirinya tidak ada kepentingan politik dalam hal diskusi soal utang.Semuanya murni dari hasil kajian ilmiah yang dia lakukan.

"Dalam debat utang saya tidak dukung siapapun, kecuali kajian ilmiah. Saya anti orang yg koar-koar tanpa kajian riil, cari popularitas politik. Kritik saya tidak hanya praktis, tapi teori. Krugman sy kritik di MIT & dia tunduk. Teori Solow saya kritik, didukung Thomas Piketty, & bbrp Prof lain," tulis Djamester Simarmata dalam akun twitternya, Jumat (05/06/2020).

Djamester Simarmata juga mengungkapkan, agar kesediannya untuk berdebat soal utang ini jangan dibuat menjadi gaduh. Sebab, ia melakukan hal itu atas dasar pengetahuan ilmiah yang dia miliki.

"Kepada semua yang menanggapi twitter saya, terima kasih. Twitter saya mengajak anda-anda pada pembicaraan inti, bicarakan utang secara ilmiah, dan bukan membuat gaduh. Ilmiah tidak gaduh, tetapi tenang. Apalagi membawa ujaran kebencian, itu bukan ilmiah. Merdeka!!!"

0 Response to " DR. Djamester Simarmata Terima Tantangan Luhut"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak