Hijab dan Cadar Menjadi Pakaian Akhlak

Pakaian Akhlak

Jilbab ataupun cadar, ternyata memiliki dimensi yang luas dan syarat makna. Melampaui hukum Fikih, keduanya menjadi bagian dari misi Rasulullah dalam menyempurnakan akhlak manusia. 

Jilbab dan cadar mestinya juga bukan sekadar fashion yang harus mengikuti perkembangan mode dan style zaman modern saja. Keduanya harus menjadi pakaian akhlak, yang melindungi hati dan perilaku setiap muslimah yang memakainya. 

Jika jilbab dan cadar dianggap hanya sebagai mode dan tuntutan lingkungan belaka, seorang muslimah akan mengabaikan akhlak dan perilakunya. Ini sangat berbahaya, karena tidak dikehendaki oleh syariat Islam.

Pakaian Akhlak atau Hijab?

Pertanyaan ini sering kali muncul dalam masyarakat kita, terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Banyak orang yang beranggapan bahwa berpakaian dengan akhlak yang baik adalah lebih penting daripada mengenakan hijab. Sebaliknya, ada juga yang berpendapat bahwa mengenakan hijab adalah salah satu bentuk pakaian akhlak yang baik.

Pakaian Akhlak

Pakaian akhlak adalah pakaian yang mencerminkan akhlak yang baik. Pakaian akhlak tidak hanya sekadar menutup aurat, tetapi juga harus sopan, rapi, dan pantas untuk dikenakan di tempat umum. Pakaian akhlak juga harus menunjukkan kepribadian yang baik, seperti rendah hati, santun, dan sopan.

Hijab

Hijab adalah pakaian yang menutup aurat perempuan muslimah. Aurat perempuan muslimah adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Hijab dapat berupa jilbab, kerudung, atau pakaian yang menutupi bagian tubuh yang diwajibkan untuk ditutup.

Hubungan antara Pakaian Akhlak dan Hijab

Pakaian akhlak dan hijab sebenarnya tidak saling bertentangan. Keduanya dapat saling melengkapi untuk membentuk pribadi yang baik. Pakaian akhlak yang sopan dan rapi akan semakin terlihat jika dipadukan dengan hijab yang menutup aurat.

Namun, keduanya juga bisa berdiri sendiri. Pakaian akhlak yang baik bisa tetap terlihat meskipun tidak mengenakan hijab. Begitu pula sebaliknya, hijab yang menutup aurat bisa tetap terlihat baik meskipun tidak mengenakan pakaian akhlak yang sopan dan rapi.

Kesimpulan

Jadi, pakaian akhlak atau hijab, mana yang lebih penting? Jawabannya tergantung pada masing-masing individu. Jika seseorang sudah memiliki akhlak yang baik, maka mengenakan hijab atau tidak akan tetap terlihat baik. Sebaliknya, jika seseorang masih memiliki akhlak yang buruk, maka mengenakan hijab saja tidak akan cukup untuk menutupi akhlaknya yang buruk tersebut.

Yang terpenting adalah, kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki akhlak kita, baik dengan atau tanpa mengenakan hijab.

0 Response to "Hijab dan Cadar Menjadi Pakaian Akhlak "

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak