Mengenalkan Budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sahabat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas karakter bangsa menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak dini serta berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa guru merupakan salah satu pembentuk karakter peserta didik di sekolah. 

Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam membentuk karakter peserta didik di sekolah salah satunya adalah dengan cara sederhana yaitu menerapkan budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun).

Budaya 5S adalah budaya untuk membiasakan diri agar selalu senyum, salam, sapa, sopan dan santun saat berinteraksi dengan orang lain. 

Budaya 5S (Senyum, salam, Sapa, Sopan, dan Santun) merupakan budaya baik yang ada di Indonesia dan harus dikembangkan, Senyum terbukti dapat mengurangi stress dan menambah teman.  

Ketika senyum otot  wajah yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan cemberut yaitu sekitar 17 otot, dibandingkan dengan ketika cemberut yaitu 43 otot.

Sapa merupakan sebuah penghormatan kita tehadap orang lain. Ketika orang lain kita sapa, mereka merasa dihormati. Sebaliknya, orang lain juga akan menghormati kita, Sapa akan membawa aura kebaikan.

Selain itu Salam terbukti dapat membuat orang saling menyayangi. Ketika orang memberikan salam kepada orang lain, orang lain akan merasa senang dan merasa diperhatikan.

Sopan ketika duduk, sopan santun ketika lewat didepan orang tua, sopan santun kepada guru, sopan santun ketika berbica maupun ketika berinteraksi dengan orang lain

Santun, adalah sifat yang dimiliki oleh orang yang istimewa, yaitu orang-orang yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya, 

Orang-orang yang mengalah memberikan haknya untuk kepentingan orang lain semata-mata untuk kebaikan. sopan santun, yaitu merupakan gerak, kata atau tindakan kita untuk menghargai orang lain. 

Dengan cara gerak tindakan dan ucapan yang sopan dan santun kita akan membuat orang lain merasa di hargai dan dihormati

Sebelum menerapkan kepada peserta didik di sekolah, tentu guru-guru harus memberi contoh terlebih dahulu dengan memperaktekkannya dengan sesama rekan guru tersebut. 

Dengan guru mempraktekkannya peserta didik akan melihat dan mencontohnya, dan tentunya guru juga harus mensosialisasikan budaya 5S ini cara mensosialisasikannya bisa dengan berbagai macam cara, 

Mulai dengan mengatakan kepada peserta didik tentang budaya 5S ini, dapat juga membuat semacam poster yang diletakkan didekat taman tempat peserta didik bermain atau dalam kelas. 

Selain itu dapat juga ditulis ditempat duduk peserta didik tepatnya dihalaman sekolah sehingga ketika peserta didik beristirahat mereka dapat membaca tersebut dan secara tidak langsung budaya tersebut dapat diinternalisasi kepada masing-masing peserta didik begitupun dengan warga sekolah lainnya. 

Selain itu, wujud kongkrit pengimplementasian lima nilai ini yaitu ketika pegi hari ketika peserta didik masuk ke gerbang sekolah, semua guru sudah berjejer menyambut kedatangan peserta didik, dengan memberikan senyuman, sapaan, salam, sopan dan santun kepada peserta didik ataupun orang tua/wali murid yang mengantar peserta didik ke sekolah. 

Dengan demikian, melalui penginternalisasian nilai-nilai tersebut kepada seluruh warga sekolah secara tidak langsung karakter peserta didik dapat dibentuk kearah yang lebih baik lagi.

Budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) di sekolah merupakan cita-cita iklim dan budaya di lingkungan sekolah. 

Namun, hal tersebut tidak selalu sesuai dengan harapan sekolah yang memajang tulisan tersebut. Tidak semua warga sekolah mengindahkan keinginan tersebut. 

Tidak hanya siswa, bahkan guru maupun pegawai juga mengacuhkan budaya tersebut. Sehingga lambat laun budaya 5S pun akan luntur. 

Dalam pembentukan karakter siswa melalui penerapan pendidikan berbasis karakter khususnya dengan membudayakan budaya 5S ini di sekolah, diharapkan seluruh pihak-pihak terkait seperti orang tua, guru, maupun warga sekitar turut berpartisispasi untuk membantu dan mendukung implementasi budaya 5S ini, sehingga karakter siswa dapat diarahkan dan dibentuk kearah yang lebih baik lagi.



0 Response to "Mengenalkan Budaya Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak