Dibelenggu Oleh Dosa

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,

إذا لم تقدر على قيام الليل، وصيام النهار، فاعلم أنك محروم، كبلتك خطيئتك

“Apabila engkau tidak mampu untuk shalat malam dan berpuasa di siang hari, sungguh engkau telah terhalangi oleh dosamu yang membelenggumu.”

(Siyar A'lam An-Nubala' 8/435)

Perkataan Fudhail bin Iyadh rahimahullah tersebut memang penuh makna dan renungan bagi kita umat Islam. 

Kandungan Makna:

1.Hubungan ibadah malam dan siang dengan dosa: 

Diingatkan bahwa ketidakmampuan seseorang untuk melakukan ibadah tambahan seperti shalat malam dan puasa sunnah bisa jadi merupakan indikasi adanya dosa yang sedang membelenggu hatinya. 

Ini bukan berarti orang yang tidak mampu beribadah malam pasti berdosa, namun hendaknya menjadi introspeksi diri tentang amalan dan kondisi spiritual kita.

2. Dosa sebagai penghalang:

Dosa digambarkan sebagai belenggu yang menghalangi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala. Ini karena dosa dapat melemahkan semangat, menimbulkan perasaan gelisah, dan mengurangi rasa khusyuk dalam beribadah.

3. Pentingnya menjaga hati:

Pesan utama dari perkataan Fudhail bin Iyadh ini adalah pentingnya menjaga kebersihan hati dari dosa. Hati yang bersih akan lebih mudah beribadah, merasakan kehadiran Allah Subhanahu wata'ala, dan menikmati ketenangan batin.

Bagaimana menyikapinya?

Perkataan Fudhail bin Iyadh ini tidak dimaksudkan untuk membuat kita merasa terbebani atau putus asa. Sebaliknya, ini hendaknya menjadi motivasi untuk:

1. Meningkatkan taqwa: Senantiasa berusaha menjaga diri dari perbuatan dosa dan memperbanyak amal kebaikan.

2. Taubat dan Istighfar: Jika terlanjur berbuat dosa, segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu wata'ala dengan penuh penyesalan dan tekad untuk tidak mengulanginya.

3. Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala: Perbanyak ibadah wajib dan sunnah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan melakukan amalan-amalan lainnya yang dapat menambah keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata'ala 

4. Bersabar dan ikhlas: Menyadari bahwa ujian dan cobaan dalam hidup, termasuk perasaan terbelenggu dosa, adalah bagian dari takdir Allah Subhanahu wata'ala. Menghadapinya dengan kesabaran dan keikhlasan akan memudahkan kita untuk bangkit dan memperbaiki diri.

Insyaallah kita senantiasa diberi kekuatan untuk menjaga hati dari dosa dan meningkatkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wata'ala.

0 Response to "Dibelenggu Oleh Dosa "

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak