Dosa-Dosa Lisan Yang Dibenci Allah

Ghibah Adalah Dosa Besar Yang Tidak Bisa Dihapus Dengan Sholat, Puasa, Sedekah,Haji 

Ghibah adalah dosa besar yang tidak bisa dihapus dengan sholat, puasa, sedekah, dan haji. Ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. 

Ghibah termasuk dalam dosa-dosa lisan yang sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wata'ala.

Hal ini disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu Anhu:

"Tahukah kalian apa itu ghibah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda, "(Ghibah adalah) menyebut-nyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai." Ada yang bertanya, "Bagaimana jika apa yang aku bicarakan tentang saudaraku itu benar?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kamu bicarakan tentangnya itu benar, maka kamu telah mengghibahnya. Jika tidak benar, maka kamu telah menfitnahnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

“Maka janganlah ghibah dianggap remeh” 

Seorang yang men-ghibah-i saudaranya tebusannya cukup dengan memohonkan ampunan untuk orang yang dighibahi. Mereka berdalil dengan hadits, 

كفارة الغيبة أن تستغفر لمن اغتبته 

“Tebusan ghibah adalah engkau memintakan ampun untuk orang yang engkau ghibahi.” 

Hikmah dari permohonan ampun untuk orang yang di-ghibah-i ini adalah, sebagai bentuk tebusan untuk menutup kezaliman yang telah ia lakukan kepada orang yang di-ghibah-i. Jadi tidak perlu mengabarkan ghibahnya untuk meminta kehalalan kepada orang yang di-ghibah-i. 

Pendapat ini dipegang oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, murid beliau Ibnul Qayyim, Ibnu Muflih, As-afarini dan yang lainnya. Bahkan Ibnu Muflih menukilkan dari Ibnu Taimiyyah bahwa pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama (Madaarij as-Salikin (1/291), al-Wabil as-Shoyyib hal. 192, al-Adab asy-Syari’ah (1/62)). 

Mereka menguatkan pendapat ini dengan tiga alasan: 

Mengabarkan ghibah kepada orang yang di-ghibah-i akan menimbulkan dampak negatif (mafsadah) yang tak dapat dipungkiri, yaitu akan menambah sakit perasaannya. Karena celaan yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dicela lebih menyakitkan ketimbang celaan yang dilakukan dengan sepengetahuan orang yang dicela.  

Dia mengira orang yang selama ini dekat dengannya dan berada di sekelilingnya, ternyata dia telah merobek-robek kehormatannya di balik selimut.

Mengabarkan ghibah kepada orang yang di-ghibah-i akan menimbulkan permusuhan. Karena jiwa manusia sering kali tidak bisa bersikap objektif dan adil dalam menyikapi hal seperti ini. 

Mengabarkan ghibah kepada orang yang dighibahi akan memupuskan rasa kasih sayang diantara keduanya. Yang terjadi justru semakin menjauhkan hubungan silaturahim. 

Ghibah memiliki dampak yang sangat buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Bagi pelakunya, ghibah dapat menyebabkan dosa besar, merusak hubungan dengan orang lain, dan membuat hati menjadi keras. Bagi orang yang dighibahi, ghibah dapat menyebabkan sakit hati, malu, dan bahkan depresi.

Oleh karena itu, kita harus menjauhi ghibah dan berusaha untuk selalu membicarakan hal-hal yang baik tentang orang lain. Jika kita mendengar orang lain sedang mengghibah, kita harus mengingatkannya agar berhenti.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari ghibah:

1. Selalu berhati-hati dalam berbicara.

2. Jangan mudah percaya dengan apa yang kita dengar.

3. Jangan suka membicarakan orang lain.

4. Jika kita mendengar orang lain sedang mengghibah, kita harus mengingatkannya agar berhenti.

Semoga kita semua dapat menjauhi ghibah dan selalu menjaga lisan kita agar tidak menyakiti orang lain.

0 Response to "Dosa-Dosa Lisan Yang Dibenci Allah"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak