Islam Agama Seluruh Nabi dan Rasul Yang Memiliki Fadhilah
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Islam adalah Agama Seluruh Nabi dan Rasul Islam adalah agama yang memiliki fadhilah (keutamaan) yang tidak terhingga.
Siapa pun yang menyelaminya, dia akan mendapatkan betapa luas dan dalamnya keindahan itu. Di antara keutamaannya, Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul.
Islam secara syariat adalah:
“Menyerahkan diri kepada Allah Shubhanahu wa ta’alladengan mentauhidkan-Nya, tunduk kepada Allah Shubhanahu wa ta’alladengan ketaatan kepada-Nya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.”
Agama Islam inilah yang didakwahkan oleh seluruh nabi dan rasul kepada umatnya, dari rasul yang pertama hingga diutusnya penutup para nabi, Muhammad bin Abdillah radhiyallahu anhu.
Perbedaan yang ada dari risalah nabi dan rasul hanya pada ahkam (hukum hukum tata cara ibadah) yang memang Allah Shubhanahu wa ta’alla menetapkannya berbeda sesuai dengan zaman dan keadaan setiap umat.
Sebagai contoh, dalam syariat terdahulu, tanah tidak dijadikan sebagai alat bersuci. Adapun dalam syariat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanah menjadi pengganti air untuk bersuci, yakni dengan bertayammum.
Dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, terhapuslah semua hukum nabi-nabi terdahulu. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Para nabi adalah saudara dengan ibu-ibu yang berbeda, namun agamanya satu.” (HR. al-Bukhari no. 3187)
Makna hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul berada pada satu pokok agama, yaitu Islam dengan maknanya secara syar’i:
Menyerahkan diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya tunduk kepada Alah dengan ketaatan kepada -Nya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelaku syirik.
Adapun dalam ahkam (tata cara ibadahnya) terdapat beberapa perbedaan. Sungguh, ini adalah keindahan Islam.
Sebuah kebahagiaan ketika seorang memeluk agama Islam, agama yang dipeluk dan diserukan oleh seluruh nabi dan rasul.
Alangkah bahagianya ketika kita masuk ke dalam jannah -insya Allah- bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta seluruh nabi dan rasul.
Perhatikanlah, Saudaraku. Ketika kaum Yahudi dan Nasrani, mengklaim bahwa Nabi Ibrahim Alaihisslam adalah Yahudi atau Nasrani, Allah Shubhanahu wa ta’alla membantah persangkaan mereka.
Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman,
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus (berpaling dari kesyirikan) lagi muslim (berserah diri kepada Allah). Sekali-kali dia bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik.” (Ali Imran: 67)
Demikian pula Isa bin Maryam ‘Alaihissalam, Demi Allah, beliau bukanlah Nasrani. Beliau tidak mengajari umatnya untuk menyembah dirinya.
Beliau tidak pula mengajari manusia untuk menyembah ibunya, Maryam. Yang beliau dakwahkan adalah Islam, memerintahkan manusia untuk beribadah hanya kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan meninggalkan peribadahan kepada selain-Nya. Nabi Isa ’Alaihissalam berlepas diri dari ucapan dan keyakinan kaum Nasrani.
Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman,
Dan (ingatlah) ketika Allah Shubhanahu wa ta’allaberfirman“ ,Hai isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang ilah (sesembahan) selain Allah?’ Isa menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabb kalian, dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka. Maka setelah Engkau angkat aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu’.” (al-Maidah: 116-117)
Nabi Isa ‘Alaihissalam, yang kini masih hidup di langit. Di akhir zaman, beliau akan turun ke muka bumi menegakkan syariat Islam beserta hukum-hukum yang dibawa oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan dengan tawadhu’ beliau shalat di belakang Imam Mahdi.
“… Tatkala imam mereka (al-Mahdi) maju untuk mengimami shalat subuh, tiba tiba turun kepada mereka‘Isa bin Maryam ‘Alaihissalam. Bergegas mundurlah Imam Mahdi kebelakang agar Nabi ‘Isa ’Alaihissalam mengimami manusia. Nabi‘Isa pun meletakkan tangan beliau diantara pundak al-Mahdi seraya berkata, ‘Maju dan shalatlah, karena untukmu shalat ini ditegakkan’. Akhirnya Imam Mahdi maju mengimami shalat.”
Nabi Musa ‘Alaihissalam, salah seorang nabi termulia dari bani Israil, termasuk ulul ‘azmi, agama yang beliau serukan kepada Fir’aun dan pengikutnya juga Islam. Namun, mereka menolaknya.
Di saat yang Allah Shubhanahu wa ta’alla tidak menerima lagi tobat, barulah Fir’aun bertobat dan menyatakan keislaman. Perhatikan firman Allah Shubhanahu wa ta’alla berikut.
Dan Kami memungkinkan bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia, “Saya beriman bahwa tidak ada ilah selain ilah yang diimani oleh bani Israil, dan saya termasuk kaum muslimin (orang – orang yang berserah diri kepada Allah).” (Yunus: 90)
Perhatikan ucapan Fir’aun di saat ajalnya. Ia menyatakan dirinya seorang muslim, beriman kepada Musa Alaihissalam. Namun, ia menyatakannya saat Allah Shubhanahu wa ta’allatidak lagi menerima keislaman seseorang.
Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman,
“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orangorang yang berbuat kerusakan.” (Yunus: 91)
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan),“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu.” Lantas diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang–orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka dari itu, berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang orang yang mendustakan (rasul-rasul). (an-Nahl: 36)
Dalam ayat yang lain, Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman,
Mereka berkata,“Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah,“Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia(Ibrahim) dari golongan orang musyrik.” Katakanlah (hai orang-orang mukmin), Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub, dan anak cucunya, serta apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Rabb mereka. Kami tidakmembeda-bedakan seorang pun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada -Nya.” (al- Baqarah: 135-136)
Jadilah Bermanfaat Sallam Bahagia Sukses Dunia Akhirat.
0 Response to "Islam Agama Seluruh Nabi dan Rasul Yang Memiliki Fadhilah"
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak