Makna Thagut

Thagut

Selain kafir, thagut adalah istilah yang cukup populer di zaman milenial ini. Oleh sebagian orang, kata ini selalu disinonimkan dengan kata kafir. 

Kata “thagut” juga suka disebut oleh seseorang untuk mendapatkan simpati dan sekaligus melakukan perlawanan atau penyerangan. 

Kisah penyerangan yang terjadi di akhir bulan Juni 2017 berikut ini bisa menjadi salah satu contoh. Di suatu malam, seorang pria melakukan penyerangan kepada dua anggota Brimob di dekat Mabes Polri.

Kedua polisi itu menderita luka tusuk di bagian kepala. Nah, sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat berteriak “thagut” kepada sejumlah polisi. Setelah sempat melarikan diri, pelaku ini akhirnya ditembak oleh polisi dan mati di tempat.

Istilah thagut memang selalu digunakan oleh teroris, seperti ISIS, untuk membenci dan melawan polisi. Karena, menurut mereka, polisi adalah pihak yang paling depan dalam menghadapi mereka.

Beberapa waktu yang lalu, kita juga mendengar kata thaghut ini dituduhkan oleh sebagian kecil kelompok umat Islam kepada pemerintah Negara RepublikbIndonesia, Polisi dan TNI. 

Kelompok ini biasanya menganggap pemerintahan yang berdasarkan demokrasi Pancasila, UUD 1945 dan UU-nya tidak sesuai ajaran Islam, dan hanya buatan manusia.

Di dalam al-Qur’an, kata “thagut” dapat ditemukan sebanyak delapan kali yang tersebar di dalam beberapa surat. Secara bahasa, thagut berasal dari kata “thaga” yang berarti “melampaui batas.” 

Ibnu Qayyim mendefinisikan thagut sebagai segala sesuatu yang menyebabkan seorang hamba melebihi batasannya, baik itu sesuatu yang diibadahi, diikuti atau ditaati. Thagut bisa berwujud setan, jin, berhala, penyihir, dukun, jabatan, kekuasaan, harta kekayaan, dan semua hal yang bisa membuat semua manusia lupa diri.

Di dalam Surat al-Baqarah ayat 257 disebutkan bahwa “Orang-orang kafir, maka kekasih mereka adalah thaghut.“

Seseorang yang berlimpah harta benda, lalu dia tidak ingat bahwa itu hanya titipan Allah Subhanahu wata'ala sehingga menjadi kikir dan terlalu mencintai kekayaannya, maka seperti dibahas di atas, dia termasuk kufr nikmat. Nah kekayaan yang dimilikinya dapat dianggap sebagai thagut bagi orang yang kufur nikmat tersebut. 

Bagi orang tamak, korup dan rakus, harta merupakan thaghut yang harus dijaga dan dilindungi.

Thaghut juga bisa mewujud ke dalam bentuk teman, pacar atau nafsu setan. Lho kok bisa?

Ya, jika kita menjadi lupa diri, melupakan aturan Allah dan berani melanggar larangan-Nya. Di zaman modern ini, tidak sedikit generasi milenial yang nekad mengorbankan harta, kesempatan, kehormatan, dan masa depannya, karena tak kuasa menolak rayuan teman atau pacar.

Makanya, kita harus hati-hati dalam menjalin hubungan pertemanan dan persahabatan.

Dunia yang indah dan singkat ini akan menjadi bencana kalau kita memelihara thaghut seperti itu. Kelak, kita akan merugi di kehidupan akhirat yang lebih abadi. 

Supaya tidak menyesal, jalinlah hubungan spesial dengan teman atau pacarbdengan dilandasi rida Allah Subhanahu wata'ala, bukan ridanya setan dan thagut.

Jadi, thaghut itu bisa dimaknai secara kontekstual. Kalau dulu hanya terbatas dukun, peramal dan berhala, kini hand phone, laptop atau benda gadget lainnya pun bisa berubah menjadi thaghut. 

Dengan catatan, kalau gadget yang kita gunakan malah membuat lupa diri, dipakai untuk maksiat dan makin tidak tunduk kepada syariat. Kalau sudah begitu, maka bijaklah dalam menggunakan gadget.

0 Response to "Makna Thagut"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak