WANITA BERHIAS BERLEBIHAN

WANITA BERHIAS BERLEBIHAN

Dari Abu Sa’id Al-Khudri atau Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ أوَّلَ ما هلك بنو إسرائيلَ أنَّ امرأةَ الفقيرِ كانت تُكلِّفُه من الثِّيابِ أو الصِّيَغِ أو قال : من الصِّيغةِ ما تُكلِّفُ امرأةُ الغنيِّ ، فذكر امرأةً من بني إسرائيلَ كانت قصيرةً ، واتَّخذت رِجلَيْن من خشبٍ ، وخاتمًا له غلقٌ وطبقٌ، وحشته مِسكًا ، وخرجت بين امرأتَيْن طويليتَيْن أو جسيمتَيْن ، فبعثوا إنسانًا يتبعُهم ، فعرف الطويليتَيْن ولم يعرِفْ صاحبةَ الرِّجلَيْن من الخشبِ

“Sesungguhnya awal kebinasaan Bani Isra’il adalah tatkala ada seorang wanita fakir membebani dirinya dalam perkara pakaian atau perkara penampilan”. Atau Nabi bersabda: “Wanita fakir membebani dirinya dalam perkara penampilan, ingin berpenampilan seperti para wanita kaya”.  Beliau shallallahu’alaihi wa sallam lalu menyebutkan, “Sampai ada seorang wanita Bani Israil yang pendek, kemudian ia membuat dua buah alas kaki dari kayu (agar terlihat tinggi). Dan ia memakai cincin yang mempunyai penutup, kemudian cincin tersebut diisi dengan minyak wangi misik. Ia lalu keluar rumah dan berjalan di antara dua wanita yang tinggi. Sampai ada seseorang yang disuruh untuk mengikuti tiga wanita tersebut, sehingga kemudian orang ini bisa mengenali dua orang wanita yang tinggi, namun ia tidak mengenali siapa wanita yang menggunakan alas kaki kayu tersebut”
(HR. Ibnu Khuzaimah dalam At-Tauhid [hal. 208])

Hadits tersebut memberikan pelajaran penting bagi wanita muslimah tentang bahaya tabarruj, yaitu menampakkan perhiasan dan kecantikan diri secara berlebihan. Tabarruj dapat menjadi awal dari kehancuran diri, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa awal kebinasaan Bani Israil adalah tatkala wanita fakir membebani dirinya dalam perkara pakaian atau perkara penampilan. Mereka ingin berpenampilan seperti para wanita kaya, padahal mereka tidak memiliki kemampuan untuk itu. Hal ini menyebabkan mereka terjerumus ke dalam perbuatan tabarruj.

Salah satu contoh tabarruj yang disebutkan dalam hadits tersebut adalah seorang wanita Bani Israil yang pendek membuat dua buah alas kaki dari kayu agar terlihat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa wanita tersebut sangat ingin tampil menarik di hadapan orang lain. Ia rela menghabiskan banyak uang untuk membeli alas kaki kayu, padahal ia tidak memiliki kemampuan untuk itu.

Tabarruj dapat menyebabkan berbagai kerusakan bagi diri wanita, di antaranya:

1. Mendorong wanita untuk melanggar syariat Islam, seperti memakai pakaian yang tidak menutup aurat, memakai perhiasan yang berlebihan, dan memakai parfum yang berlebihan.

2. Meningkatkan risiko terjadinya fitnah, baik fitnah yang menimpa diri wanita itu sendiri maupun fitnah yang menimpa orang lain.

3. Mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang lain.

4. Menghambat kemajuan diri wanita, baik dalam bidang pendidikan, karier, maupun ibadah.

Oleh karena itu, penting bagi wanita muslimah untuk menjauhi perbuatan tabarruj. Wanita muslimah harus berhias dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam, yaitu berhias untuk diri sendiri dan suami, dan tidak untuk menarik perhatian orang lain.

Berikut adalah beberapa tips bagi wanita muslimah untuk menghindari tabarruj:

1. Kenakan pakaian yang menutup aurat dan sopan.

2. Hindari memakai perhiasan yang berlebihan.

3 Gunakan parfum dengan aroma yang lembut.

4. Berhiaslah untuk diri sendiri dan suami, dan tidak untuk menarik perhatian orang lain.

Semoga kita semua dapat menjauhi perbuatan tabarruj dan menjadi wanita muslimah yang shalihah.

0 Response to "WANITA BERHIAS BERLEBIHAN"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak