Miskin Amal

Miskin Amal Dihukum di Neraka Jahanam

Orang-orang miskin amal dapat dikatakan tidak memiliki bekal yang baik untuk perjalanan mereka di akhirat. Seperti kehidupan di dunia, ketika esok hari kita butuh makan, maka hari ini kita harus bekerja untuk mendapatkan makanan yang dapat dimakan esok hari. 

Demikian pula di akhirat kelak, jika di dunia ini kita tidak mempersiapkan bekal yang banyak berupa amal saleh, maka kita akan menjadi orang yang miskin amal.

Orang-orang yang miskin amal akan miskin di akhirat kelak. Kita tidak punya apa-apa yang kita butuhkan. Kita hanya akan berada dalam kemiskinan yang menyakitkan, yaitu ditempatkan di lingkungan neraka Jahanam. Naudzubillah min dzalik!

Sebagaimana dijelaskan sedikit di bagian sebelumnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta penjelasan kepada Malaikat Jibril mengenai sifat neraka Jahanam. Dalam bagian ini akan dijelaskan secara keseluruhan agar kita mendapat gambaran lebih jelas mengenai bagaimana neraka Jahanam itu.

Penjelasan Malaikat Jibril akan sifat neraka Jahanam adalah sebagai berikut.

Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi, niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan besinya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ke tujuh.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api.

Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan. Pintu-pintu selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali lipat. (artinya: yaitu yang lebih bawah lebih panas)

Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat Nabi Isa Alaihis Sallam. serta keluarga Fir'aun namanya Al-Hawiyah.

Pintu kedua tempat orang-orang Musyrikin bernama Jahim  Pintu ketiga tempat orang Shobi'in bernama Sagar.

Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha Pintu kelima orang Yahudi bernama Huthomah. Pintu ke enam tempat orang Nasara bernama Sareir.'

Kemudian Jibril diam sejenak. Ya, pintu ke tujuh di dalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu (Muhammad) yang sampai mati belum sempat bertaubat.

Mendengar penjelasan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jatuh pingsan.

Kemudian, Jibril meletakkan kepala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

“Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?”

“Ya, yaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menangis, Jibril juga menangis.

Lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar, kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan memohon kepada Allah.

Dari penjelasan malaikat Jibril di atas, kita tahu betapa sangat mengerikannya neraka Jahanam itu. Rasulullah bahkan sampai pingsan membayangkan bagaimana kita (ummatnya) yang dimasukkan ke dalam neraka. Rasulullah sampai menangis, memohon-mohon kepada Allah untuk mengampuni ummatnya. Lalu, apakah kita akan berleha-leha 

Berdasarkan penjelasan surat Al-Baqarah ayat 159 itu, maka kita seharusnya mulai kembali ke titik balik. Kita harus bertaubat meneguhkan niat untuk menjadi orang yang taat, takwa dan jauh dari perbuatan maksiat. 

Kita harus memperkaya amal-amal saleh untuk bekal kita di akhirat kelak. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita. Aamiin, menikmati kebahagiaan dunia yang fana ini?

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 159 yang terjemahannya berikut ini.

“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayah, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.” (OS. Al-Baqarah: 159)

Berdasarkan penjelasan surat Al-Baqarah ayat 159 itu, maka kita seharusnya mulai kembali ke titik balik. 

Kita harus bertaubat meneguhkan niat untuk menjadi orang yang taat, takwa dan jauh dari perbuatan maksiat. 

Kita harus memperkaya amal-amal saleh untuk bekal kita di akhirat kelak. Semoga Allah senantiasa  memberi petunjuk kepada kita. Aamiin.

0 Response to "Miskin Amal"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak