Miskin Amal Sebab Maksiat

Miskin Amal Sebab Maksiat

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya kita sudah menemukan jawaban bahwa kita hidup di dunia ini bukan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya semata. 

Kita hidup di dunia ini mempunyai tujuan yang sangat spesifik, yakni hanya untuk menyembah Allah saja. Tidak ada sesembahan lain yang layak dan patut kita sembah selain Allah Subhanahu wataala.

Apabila kita tidak melaksanakan kewajiban tersebut maka kita adalah orang-orang yang melakukan maksiat.

Maksiat secara definitif dimaksukan sebagai kegiatan atau perilaku yang tidak melaksanakan perintah-perintah Allah dan sunnah Rasulullah, serta kegiatan atau perilaku yang berkaitan dengan perkara-perkara yang jelas-jelas dilarang Allah dan Rasulullah.

Kata “maksiat” itu berasal dari serapan bahasa Arab, yaitu ma'siyah. Al-Asfihani menyatakan bahwa kata yang seakar  dengan ma'siyah memiliki makna berlindung dengan tongkat.

Oleh karena itu, kata ma'siyah digunakan untuk segala yang keluar dari ketaatan karena berlindung pada selain Allah. Maksiat merupakan lawan dari taat, istikamah, dan takwa.

Dalam kitab al-Risalah al-Jami'ah wa al-Tazkirah al-Nafi'ah yang disusun oleh Sayyid Ahmad bin Zaid al-Habsyi dinyatakan bahwa perbuatan maksiat terbagi menjadi tiga, yakni hati, anggota badan, dan seluruh tubuh. Pada anggota badan ada tujuh anggota badan yang berpotensi untuk melakukan perbuatan maksiat. Ketujuh anggota badan itu ialah mata, lisan, perut, telinga, tangan, kaki, dan kemaluan.

Untuk keterangan lebih jelas bagaimana hati, anggota badan dan seluruh tubuh itu bermaksiat akan dirinci berikut ini.

1. Maksiat Hati

Hati dikatakan bermaksiat ketika ia meragukan Allah Subhanahu wata'ala, merasa aman dari tipuan (makar) Allah Subhanahu wata'ala, putus asa dari Rahmat-Nya, sombong, riya', ujub, iri, dengki, pelit, prasangka buruk, meremehkan sesuatu yang seharusnya dimuliakan, seperti Alguran dan ilmu serta keinginan untuk terus bermaksiat.

2. Maksiat Mata

Maksiat yang dilakukan oleh mata di antaranya adalah melihat wanita/pria yang bukan mahramnya, melihat aurat, dan melihat sesama dengan pandangan yang meremehkan.

3. Maksiat Lisan

Lisan kita dikatakan bermaksiat apabila digunakan untuk menggunjing, adu domba, berbohong, mencaci maki, dan semacamnya.

4. Maksiat Perut

Perut kita bermaksiat saat digunakan untuk mengonsunssi sesuatu yang diharamkan, seperti makan harta riba atau harta anak yatim.

5. Maksiat Telinga

Telinga kita bermaksiat saat digunakan untuk mendengar gunjingan.

6. Maksiat Tangan

Tangan bermaksiat ketika digunakan untuk mengurangi takaran atau timbangan, mencuri, membunuh, memukul dengan zalim dan lainnya.

7. Maksiat Kaki

Kaki kita bermaksiat ketika digunakan untuk melangkah ke tempat-tempat maksiat.

8. Maksiat Kemaluan

Maksiat kemaluan adalah digunakan untuk zina, dan semacamnya.

9. Maksiat Seluruh Tubuh

Maksiat seluruh tubuh, bentuknya seperti durhaka kepada kedua orangtua, memutuskan tali persaudaraan, menzalimi sesama, dan lain sebagainya.

Orang yang berbuat maksiat sesungguhnya adalah orang yang miskin amal. Sejatinya ia adalah orang yang berbuat sia-sia dan akan mendapat hukuman yang setimpal atas apa yang diperbuatnya. 

Hukuman tersebut bukan omong kosong semata. Sebab Allah telah menegaskan dalam salah satu firman-nya.

“Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (OS. AlJin: 23)

Sebab miskin amal dan mendurhakai oleh Allah, maka orang-orang yang melakukannya akan mendapatkan balasan neraka Jahanam. Seberapa berani kita dengan ancaman itu? Apakah kita tidak mengetahui betapa pedih dan sangat sakitnya siksa neraka jahanam?

Malaikat Jibril pernah menjelaskan kepada Rasulullah salallahu alaihi wasalam mengenai sifat neraka Jahanam yang amat mengerikan. Digambarkan oleh Malaikat Jibril bahwa neraka Jahanam dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah apinya, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih apinya, kemudian seribu tahun sehingga hitam apinya, maka ia hitam gelap tidak pernah padam nyala dan baranya.

Jika menengok dari gambaran malaikat Jibril itu, maka kita sangat bisa menerima betapa sangat menyakitkan jika kita dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Naudzu billah min dzalik! 

Maka, marilah kita memperkaya amal agar kita dijauhkan dari siksa neraka Jahanam. Marilah kita menjauhi maksiat agar kita tidak miskin amal dan dimasukkan ke dalam surga-Nya yang indah dan membahagiakan.

Semoga Allah selalu menuntun kita ke jalan yang telah ditunjukkan-Nya. Amin.

0 Response to "Miskin Amal Sebab Maksiat"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak