Lelah Mencari yang Halal
Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, wa ba'du, Mencari penghasilan hanya dari yang halal, bisa jadi lebih melelahkan.
Bagi umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam harta adalah sumber fitnah terbesar. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya semua umat memiliki sumber fitnah. Sesungguhnya Fitnah umatku adalah harta.” (HR. Ahmad 17471, Ibnu Hibban 3223, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Apalagi dengan melihat kondisi di akhir zaman yang mana masyarakat sudah tidak lagi peduli masalah halal-haram dalam mencari harta, sehingga godaan untuk mengambil yang haram semakin besar.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Akan datang satu zaman di tengah masyarakat, di mana orang tidak lagi peduli apa yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal ataukah dari hasil yang haram.” (HR. Ahmad 18368 dan Bukhari 2059)
Dari sini kita bisa memahami, betapa besarnya ujian harta bagi umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Saat mereka dimudahkan untuk mencari dunia, mereka berebut untuk mendapatkannya sampai harus mengorbankan keselamatan agamanya.
Dari Amr bin Auf al-Anshari radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku takutkan menimpa kalian. Namun, yang lebih aku takutkan adalah ketika dibentangkan dunia untuk kalian, sebagaimana pernah dimudahkan untuk umat sebelum kalian. Lalu, kalian berebut dunia sebagaimana umat terdahulu berebut dunia. Kemudian dunia itu membinasakan kalian, sebagaimana rebutan dunia pernah membinasakan umat sebelum kalian.” (HR. Bukhari 3158 dan Muslim 7614)
Akan tetapi, berbeda dengan kondisi mukmin yang baik. Mereka menyadari lelah mencari yang halal, bukan amal sia-sia, karena itu bagian dari perjuangan hamba untuk menjaga aturan syariatdalam mencari nafkah.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebut orang yang bekerja untuk nafkah keluarganya, terhitung amal fisabilillah'.
Ka'ab bin Ujrah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Jika dia bekerja untuk menafkahi anaknya yang masih kecil maka dia berada di jalan Allah, dan jika dia bekerja untuk menafkahi kedua orang tuanya yang sudah tua maka dia berada di jalan Allah, dan Jika dia bekerja untuk mencukupi kebutuhan pribadinya agar tidak meminta-minta maka dia berada di jalan Allah, dan jika dia bekerja untuk riya dan menyombongkan diri maka dia berada di jalan setan.” (HR. Thabrani dan dishahihkan oleh al-Albani di dalam kitab Shahih Al Jami no. 1428)
Allahu a'lam.
0 Response to "Lelah Mencari yang Halal "
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak