Indeks Kualitas Udara
- 0-50 (Baik): Udara bersih, aman untuk semua aktivitas.
- 51-100 (Sedang): Kualitas udara masih acceptable, namun kelompok sensitif (misalnya anak-anak, lansia, atau penderita asma) mungkin perlu waspada.
- 101-150 (Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif): Kelompok sensitif disarankan mengurangi aktivitas luar ruangan.
- 151-200 (Tidak Sehat): Semua orang disarankan membatasi aktivitas luar, terutama kelompok sensitif.
- 201-300 (Sangat Tidak Sehat): Bahaya bagi semua, hindari aktivitas luar ruangan.
- 301-500 (Berbahaya): Darurat kesehatan, semua orang harus tetap di dalam ruangan.
Kondisi Terkini di Indonesia (23 Juni 2025):
- Berdasarkan data real-time dari IQAir, kualitas udara di Jakarta pagi ini berada di level 154 (Tidak Sehat) dengan PM2.5 sebagai polutan utama.
- Tangerang Selatan dan Bandung juga dilaporkan memiliki kualitas udara terburuk di Indonesia pagi ini.
- Di Palembang, PM2.5 tercatat 13.88 µg/m³ (di bawah Nilai Ambang Batas), masuk kategori Baik.
- Denpasar, Bali, relatif lebih bersih dengan AQI sekitar 66 (Sedang) dan PM2.5 19.4 µg/m³.
Sumber Polusi di Indonesia:
- Kebakaran hutan dan lahan gambut (terutama di musim kemarau).
- Emisi kendaraan bermotor (67% polusi di Jakarta berasal dari transportasi).
- Pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan aktivitas industri.
- Pembakaran sampah dan debu jalanan.
Tips Menjaga Kesehatan di AQI Buruk:
- Gunakan masker (N95 jika AQI >150) saat di luar ruangan.
- Tutup jendela dan gunakan penjernih udara di dalam ruangan.
- Kurangi aktivitas fisik berat di luar, terutama pagi hari saat polusi tinggi.
- Pantau AQI real-time via situs seperti IQAir atau aplikasi AirVisual.
0 Response to "Indeks Kualitas Udara"
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak