Perihal Orang Bahagia

Perihal Orang Bahagia 

Di sini sebaliknya, yaitu orang-orang bahagia dan makmur, kehidupan mereka di dunia lebih baik. Begitu juga di alam barzakh dan di akhirat, mereka mendapat ganjaran yang lebih utama. Allah berfirman, 

“Siapa mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” Ini ganjaran di dunia. 

Kemudian Ia berfirman, 

“Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97) 

Kemudian ganjaran ini di alam barzakh. Ia berfirman, 

“Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Nahl: 41) 

Dan Ia berfirman, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. 

(Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Hud: 3) 

Ini adalah ganjaran di akhirat. Allah juga berfirman, “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.” 

Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10) 

Demikianlah empat ganjaran yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya, Ia membalas orang yang berbuat baik dengan dua ganjaran, pahala di dunia dan balasan di akhirat.

Perbuatan baik pasti segera mendapat pahala, dan perbuatan jahat pasti juga segera mendapat siksa. 

Seandainya tidak ada balasan, maka orang berbuat baik akan dibalas dengan kelapangan dada dalam keluasan hatinya, rasa senangnya, kelezatannya berkomunikasi dengan Tuhannya, ketaatannya, zikirnya, ketentraman jiwanya dengan cinta-Nya, niscaya semua itu sudah cukup baginya. 

Zikir dan rasa gembiranya dengan Tuhannya lebih besar daripada kegembiraan orang yang dekat dengan raja yang mulia dengan kekuasaannya.

Balasan orang yang berbuat jahat berupa dada yang sempit, hati yang keras, hati yang terpencar-pencar, kegelapan, kedengkian, kegelisahan, kesukaran, kesedihan, dan kekhawatiran dalam hatinya. 

Semua ini merupakan perkara yang hampir tidak diragukan lagi perasaan dan hidup orang yang paling rendah, bahkan kegelisahan, kesukaran, kesedihan dan penderitaan merupakan sanksi yang segera, neraka dunia dan azab yang begitu terasa.

0 Response to "Perihal Orang Bahagia "

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak