SECANGKIR SYUKUR

SECANGKIR SYUKUR

Jika Anda memegang secangkir kopi, tiba-tiba ada yang lewat dan menabrakmu atau tidak sengaja menyentuh lenganmu, dan hal itu membuatmu menumpahkan kopi dimana-mana.

Pertanyaan: Kenapa Anda menumpahkan kopi?

Jawaban: Tentu saja karena ada yang menabrakku.

Jawaban itu : SALAH.

Anda menumpahkan kopi karena cangkirmu berisi kopi.

Seandainya cangkirmu berisi teh, maka Anda akan menumpahkan teh.

Apapun yang ada di dalam cangkir, itulah yang akan tumpah keluar.

Cangkir itu ibarat pikiran.

Ketika keadaan tidak baik datang menabrakmu dan mengguncangmu, apapun yang ada di dalam pikiranmu lah yang akan keluar. 

Pertanyaannya sekarang: Apakah yang ada di dalam cangkirmu?

Ketika ada sesuatu yang mengguncang hidupmu, apa yang akan kamu tumpahkan?

Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, atau kemarahan, kepahitan, makian bahkan kutukan yang keluar dari pikiran dan mulutmu.

Kamu sendiri yang tentukan.

Isilah cangkirmu dengan rasa damai dan syukur.

Ketika sesuatu yang tidak baik menabrak dan mengguncangmu maka kedamaian dan kesyukuran lah yang akan tumpah keluar dari pikiranmu. 

Jadilah pribadi yang dipenuhi kedamaian dan kesyukuran.

Bukan lagi menjadi pribadi yang selalu menyalahkan orang lain atau faktor lain yang tidak baik.

Tapi perbaiki apa yang seharusnya ada di dalammu.

Ingatlah apapun yang mengguncangmu bukan faktor dari luar yang menentukan hari-harimu tapi responmu dan reaksimulah yang menentukan.

Oleh: Ustadz Satria Hadilubis

0 Response to "SECANGKIR SYUKUR"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak