ISTRIMU BUKAN PEMBANTU

Bismillâhirrahmânirrahîm. Puji dan syukur kepada Allah subhânahu wata’âla, Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Menganugerahkan pengetahuan kepada makhlukNya, 

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak akan pernah habis teladan terpancar dari diri Beliau sampai akhir masa.

ISTRIMU BUKAN PEMBANTU

Seorang istri menemukan chat mesra antara suaminya dengan perempuan lain di ponsel suaminya yang ketinggalan di rumah.

Dibacanya setiap kalimat di chat tersebut dengan hati sedih dan air mata mengalir. 

Selesai membaca semua chat, dia diam merenung sambil menangis dan akhirnya mengambil suatu keputusan.

Dia memanggil gojek untuk mengantarkan ponsel suaminya yang ketinggalan, kemudian pergi dan meluangkan waktu seharian untuk shopping.

Ketika suaminya pulang kerja dilihatnya rumah berantakan dan melihat isterinya masih asyik membongkar lemari bajunya. Si suami diam saja karena mengira isterinya hari itu memang sedang merapikan lemari baju.

Keesokannya seharian si isteri pergi ke salon untuk mengubah penampilan. Ketika suaminya pulang, rumah masih berantakan tapi dia melihat isterinya sudah memakai gaun sexy dan dandan cantik. Dengan bingung suaminya bertanya, "Kamu Kenapa?"

Dengan manja istrinya menjawab, "Mumpung anak-anak lagi liburan sekolah di rumah neneknya aku mau menjadi pacarmu saja selama sebulan ini."

Suaminya makin bingung dia bertanya, "Hari ini kamu masak apa?" 

"Ga perlu masak pa, ayuk kita makan di restoran saja."

Setiap malam istrinya selalu minta makan malam di berbagai restoran mewah. Padahal biasanya kalau makan di luar istrinya lebih memilih tempat yang ekonomis karena uangnya bisa digunakan untuk kepentingan yang lain.

Setelah itu isterinya minta pisah kamar selama sebulan juga dengan alasan kalau pacar mana boleh tidur sekamar? Suaminya semakin bingung tapi dia diam saja karena masih belum mengerti apa sebenarnya tujuan sang isteri.

Seminggu sudah berlalu, rumah makin kotor karena tidak pernah dibersihkan, tidak ada lagi sarapan pagi yang disiapkan untuknya bahkan untuk kopi pun dia harus membuatnya sendiri, baju kotornya menumpuk di mesin cuci, tidak ada lagi ucapan, "Selamat bekerja hati-hati dijalan ya pa" yang setiap hari biasa selalu diucapkan istrinya. Diapun pergi ke kantor dengan kondisi pintu kamar istrinya masih terkunci.

Tapi anehnya istrinya sekarang perhatian sekali lewat chat. Menanyakan dia sedang ngapain sekarang ini? sudah lunch atau belum? mengajak kencan/nonton film makan malam di restoran atau menemani shoping nanti sepulang kerja. Setiap hari isterinya selalu tampil cantik dan menawan selalu memakai baju-baju baru dan selalu ke salon.

Setiap ditanya oleh suaminya, "memangnya ada apa, Ma? Kenapa sikapmu berubah?"

Selalu dijawab isterinya dengan senyum manja "Aku mau jadi pacar papa saja sepertinya lebih enak!" 

Pada minggu ke 2 suaminya benar-benar sudah merasa tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi, rumah semakin kotor tidak terurus, anak-anak sebentar lagi sudah selesai liburan di rumah neneknya, sudah setengah pakaiannya di lemari yang pindah ke mesin cuci dan dibiarkan menumpuk di sana.

Tidak ada lagi aroma masakan tiap pagi atau malam sepulang dia kerja yang biasa sudah disiapkan istrinya, dia tidak lagi bisa berbincang dengan isterinya karena sepulang makan malam di restoran, isterinya langsung mengunci diri di kamarnya dan tidak keluar lagi.

Suatu malam saat makan malam bersama dia menyatakan keberatan dengan sikap istrinya yang tidak mau lagi mengurus rumah dan tidak mau lagi melakukan tugas dan kewajibannya sebagai seorang isteri.

Dengan santai istrinya pun menjelaskan "Seorang pacar tidak akan menyiapkan sarapan juga makan malam, jadi badannya selalu wangi,, rambutnya selalu rapi, tidak bau keringat, tidak bau dapur karena sibuk mengurus rumah, mengurus anak, membersihkan dan membereskan rumah, juga tidak mencuci, setrika dan juga tidak perlu memikirkan untuk menghemat uangmu... dia akan punya banyak waktu untuk mengurus, merawat dan menyenangkan dirinya sendiri, bisa selalu tampil cantik dan menawan, karena pacar berbeda dengan istri, baik tugas maupun tanggungjawabnya dan kupikir pikir aku mau menjadi pacarmu saja" 

Suaminya terdiam.

"Terus terang saja aku sudah membaca chatmu dengan pacarmu di ponsel, papa bilang dia lebih perhatian dari aku, lebih menarik dan selalu wangi saat bertemu, kamu nilai dia lebih baik dari aku karena selalu punya waktu untukmu, selalu ngertiin kamu, dan banyak lagi kelebihan-kelebihannya dibandingkan aku, tapi apa kamu tidak sadar klo dia hanya melakukan sedikit saja untukmu dibandingkan dengan apa yang telah aku lakukan untukmu dan untuk anak-anakmu selama ini ? 

"Pakailah logika dalam menjalani hidup ini. Kalau papa ingin aku seperti pacarmu itu sediakan anggaran lebih supaya aku bisa menggaji asisten rumah tangga untuk membantuku mengurusi kalian, mungkin 2 orang saja cukup ! Satu untuk mengurusi rumah dan memasak, satu untuk menjaga dan mengurus anak-anak, sediakan anggaran lebih juga supaya setidaknya aku bisa ke salon bila kuperlukan dan membeli perlengkapan-perlengkapan untuk mempercantik diri, membeli parfum mahal yang wangi, terus kita bisa punya banyak waktu untuk santai dan senang-senang seperti keinginanmu, kamu egois dan tidak adil, pa! Untuk apa aku harus berhemat dan memikirkan keperluan keluarga KITA bila uangnya kau pakai untuk bersenang senang dengan pacarmu?

Wahai suami ....

Jangan suka membandingkan istri yang mengurus rumah tangga sepenuh waktu dengan perempuan yang belum berumah tangga dan kerja di kantoran penampilan dan mungkin gaya hidup mereka berbeda. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada isteri-isteri yang pandai merawat diri sehingga penampilannya juga selalu menarik sifat perempuan itu tidak sama 

Seperti apapun isterimu banyak-banyaklah bersyukur, apalagi jika istrimu perempuan baik yang tidak banyak menuntut mau menerima dirimu apa adanya dan sudah mengurus keluarga dan hidupmu dengan baik.

Barakallahu fiikum

0 Response to "ISTRIMU BUKAN PEMBANTU"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak