Jangan Bersedih Karena Ditimpa Bencana

Jangan Bersedih Karena Ditimpa Bencana

Orang mukmin tidak perlu cemas dengan penyakit atau dengan maut, jika tabiatnya memang tidak mampu menghadapinya, maka sebaiknya ia bersabar semampunya. 

Baik dengan alasan mencari pahala dari apa yang ia kerjakan, atau dengan alasan menjelaskan manfaat ridha dengan takdir. Kejadian seperti itu hanyalah sementara saja kemudian ia akan hilang.

Bagi orang yang sembuh dari sakitnya yang hanya diderita dalam beberapa saat, yang dulu ia cemaskan, renungkanlah ke mana perginya saat-saat yang mencemaskan itu ketika sudah sembuh.

Bencana pergi dan pahala didapatkan, sebagaimana lezatnya kesenangan yang diharamkan hilang begitu saja sedangkan dosanya tetap ada. Juga sebagaimana masa kekecewaan dengan takdir berlalu begitu saja sedangkan kecaman masih tetap ada.

Kematian bukanlah rasa sakit yang semakin terasa hingga jiwapun tidak kuat menanggungnya lalu ia hilang.

Hendaknya orang sakit membayangkan adanya ketentraman setelah kepergian jiwa dan datangnya ajal yang ditemui, sebagaimana membayangkan kesembuhan setelah meminum obat yang pahit.

Orang mukmin seharusnya tidak merasa sedih dengan mengenang cobaan yang menimpa, seperti halnya kapal layar yang ditumpangi, adapun penumpang, maka tempatnya bisa di surga atau di neraka.

Orang mukmin sebaiknya memusatkan perhatian sepenuhnya pada derajat yang menambah keutamaan sebelum datangnya kendala yang menghalanginya. 

Orang bahagia adalah orang yang bisa menggunakan waktu sehat, kemudian berusaha memperoleh derajat yang lebih utama lagi di waktu penggunaan masa sehat.

Orang mukmin sebaiknya tahu bahwa tingkat kedudukan di surga tergantung pada tambahan keutamaan di dunia. Umur begitu pendek, sedangkan keutamaan begitu banyak, maka berlomba-lombalah untuk memperolehnya. 

Alangkah lamanya kesenangan orang yang sedang susah. Alangkah gembiranya orang yang menderita. Alangkah riangnya orang yang dilanda kesedihan.

Ketika orang mukmin membayangkan betapa abadinya kenikmatan di surga dengan tiada henti dan tanpa ada gangguan, maka setiap bencana dan derita menjadi ringan baginya.

0 Response to "Jangan Bersedih Karena Ditimpa Bencana"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak