Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Ada seorang pedagang yang berpergian sampai ke beberapa negara dengan membawa barang dagangannya. Suatu ketika ia mengadakan perjalanan ke Kufah dengan membawa seluruh hartanya dan semua barang yang ia miliki. Lalu ada seorang lelaki yang menyetujui perjalanan tersebut, hingga ia melayaninya dengan baik, ramah padanya hingga pedagang itu mempercayainya. 

Kemudian ia mengambil keuntungan dari kelalaian pedagang tersebut di sebuah pemondokan, lelaki tersebut mengambil kendaraannya dan semua harta benda miliknya, hartanya tidak tersisa sedikitpun, dan ia berusaha mencarinya ke mana-mana namun tidak ada kabar.

Kemudian ia pulang ke negerinya dengan berjalan kaki dan dalam keadaan lapar. Lalu ia masuk ke kota malam hari dengan kondisi yang seperti itu, lalu mengetuk pintu rumahnya. Ketika keluarganya mengetahui kedatangannya, maka mereka bergembira dan istrinya berkata, “Segala puji bagi Allah yang mendatangkan dirimu di saat begini. 

Walaupun aku hampir binasa, sungguh hari ini aku telah melahirkan seorang anak. Kami tidak menemukan apapun untuk membeli kebutuhan yang dibutuhkan oleh wanita yang sedang nifas. Malam ini kami kelaparan, maka tolong belikan tepung dan minyak untuk kami santap.”

Ketika pedagang itu mendengar hal tersebut, penderitaan dan kesukarannya bertambah. Ia tidak mau memberi tahu mereka apa yang telah terjadi hingga membuat mereka sedih. Lalu ia pergi ke luar menuju kedai seorang lelaki di dekat rumahnya, lalu ia memberi salam padanya.

Ia mengambil minyak dan kebutuhan lainnya. Sementara ia berbicara dengan penjual di kedai tersebut tiba-tiba ia menengok, lalu ia melihat tas koper miliknya yang dibawa kabur oleh pelayannya disisihkan dalam kedai tersebut. 

Lalu pedagang itu menanyakan padanya, lalu dijawab,“Ada seorang lelaki datang padaku selepas Isya' dan membeli makan malam dariku, ia minta disuguhi maka akupun menyuguhinya. Hingga aku letakkan tas kopernya di kedaiku dan kendaraannya di rumah tetangga kami, sedangkan lelaki tersebut bermalam di masjid. 

Lalu pedagang itu bangkit menuju masjid membawa tas koper, hingga ia menjumpai lelaki tersebut sedang tidur, maka ia menendangnya hingga ia terbangun ketakutan, lalu pedagang itu bertanya padanya, “Mana hartaku hai pengkhianat?”

Ia menjawab, “Itu dia hartamu ada di atas lehermu, demi Allah

engkau tidak kehilangan barang sedikitpun.” Dan pedagang tersebut minta kendaraannya dikeluarkan dari tempatnya, dan ia bisa melapangkan keluarganya dan menceritakan pada mereka apa yang telah terjadi pada dirinya.?

Saudaraku...

Semoga saja Allah memberi kelapangan, sesungguhnya ia

Bagi-Nya merupakan suatu perkara pada makhluk-Nya setiap hari

Semoga saja apa yang engkau lihat tidak kekal, dan engkau melihat

Kenyamanan untuknya dari apa yang didesak oleh zaman

Apabila kesukaran semakin bertambah, maka berharaplah dimudahkan, karena

Sesungguhnya Allah menentukan bahwa kesulitan itu diiringi kemudahan

0 Response to "Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak