Petuah Orang-orang Bahagia

Di Antara Petuah Orang-orang Bahagia

Ibnu Taimiyyah berkata, “Sesungguhnya di dunia ada surga, siapa yang tidak merasakannya maka ia tidak merasakan surga di akhirat.”

Dan ia juga pernah berkata, “Apa yang dilakukan musuh-musuhku terhadap diriku? Diriku adalah surga bagiku dan taman dalam dadaku 

Jika aku pergi, ia selalu bersamaku. penjaraku adalah menyendiri, kematianku dengan cara dibunuh adalah syahid dan pengusiranku dari negeriku meruapakan piknik. 

Ia juga pernah berkata ketika ditahan di benteng, “Seandainya aku diberi emas seisi benteng ini, maka hal ini tidak sebanding dengan rasa syukur atas kenikmatan ini.” 

Atau ia pernah berkata, “Aku tidak menyiksa mereka atas kebaikan yang mereka lakukan padaku.” 

Dan ia pernah juga berkata, “Orang yang ditawan adalah orang yang hatinya tertawan dari kehadiran Tuhannya, dan orang yang disandera adalah orang yang disandera oleh hawa nafsunya.”

Ketika ia masuk benteng tahanan dan berada di dalam pagarnya, ia memandanginya dan berkata,”Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya ada siksa.” (QS. Al-Hadid: 13)

Ibnul Qayyim berkata, “Demi ilmu Allah, aku sama sekali tidak melihat seorangpun yang lebih sejahtera hidupnya dari beliau (Ibnu Taimiyyah), beserta kesulitan dalam hidupnya, berbeda dengan kemewahan dan kesenangan, bahkan berlawanan, dan juga disertai penjara, teror, dan penindasan. 

Orang yang seperti itulah yang paling sejahtera hidupnya, paling lapang dadanya, paling kuat mentalnya, paling tentram jiwanya, terpancar dari wajahnya kesenangan hidup yang penuh kenikmatan. Apabila kami sangat khawatir, prasangka menjadi buruk, dan bumi terasa sempit, maka kami datang mengunjunginya.

Semua itu hanyalah apa yang kita lihat dan kita dengar dari bicaranya, lalu hilang, berbalik menjadi lapang, kokoh, yakin, dan tenang. 

Maha Suci Zat yang memperlihatkan surga-Nya pada hamba-hamba-Nya sebelum bertemu dengan-Nya, pintu-pintunya dibukakan bagi mereka di dunia amal soleh, hingga mereka didatangi oleh ketenangan, kesejukan, dan kesejahteraan surga selama kekuatan mereka dikerahkan untuk mencari surga tersebut dan berlomba-lomba mendapatkannya.