Kisah Seorang Sahabat Nabi Bernama “Dzulbijadain” Yang Mencari Keridhaan Allah

Kisah Dzulbijadain, seorang Sahabat Rasulullah yang rela melepaskan semua harta bendanya demi bersama Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, merupakan teladan luar biasa akan keimanan dan keikhlasan seseorang dalam mencari keridhaan Allah Subhanahu wata'ala. 

Dzulbijadain adalah seorang pemuda yang memiliki banyak harta benda dan kekayaan. Namun, ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Ia selalu dihantui rasa takut akan siksa neraka dan kerinduan akan keridhaan Allah Subhanahu wata'ala.

Suatu hari, Dzulbijadain mendengar kedatangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ke kota tempat tinggalnya. Ia sangat gembira dan ingin segera bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Namun, ia menyadari bahwa dirinya terikat oleh harta bendanya dan tidak bisa meninggalkan semuanya begitu saja.

Dzulbijadain kemudian memutuskan untuk melepaskan semua harta bendanya demi bisa bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ia mengumpulkan semua kekayaannya, termasuk tanah, rumah, dan hewan ternaknya, lalu membagikannya kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Setelah melepaskan semua harta bendanya, Dzulbijadain langsung pergi menemui Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ia menyatakan keinginannya untuk mengikuti Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan berjuang di jalan Allah Subhanahu wata'ala. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sangat senang dengan keikhlasan Dzulbijadain dan menerima dirinya sebagai sahabat.

Dzulbijadain kemudian selalu bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan mengikuti semua ajarannya. Ia menjadi salah satu sahabat yang paling setia dan paling dekat dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Ia selalu mengutamakan kepentingan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di atas kepentingan pribadi dan hartanya.

Dzulbijadain meninggal dunia beberapa tahun setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam wafat. Ia meninggal dalam keadaan miskin, tetapi ia meninggal dalam keadaan bahagia karena telah mengutamakan akhirat di atas dunia.

Kisah Dzulbijadain mengajarkan kepada kita bahwa harta benda tidaklah kekal dan abadi. Harta benda hanyalah titipan dari Allah Subhanahu wata'ala yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Oleh karena itu, kita harus menggunakan harta benda kita dengan sebaik-baiknya dan tidak terikat olehnya.

Kisah Dzulbijadain juga mengajarkan kepada kita bahwa keridhaan Allah Subhanahu wata'ala adalah yang paling utama dalam hidup. Kita harus selalu berusaha untuk mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu wata'ala dengan cara beribadah kepada-Nya dan mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Semoga kisah Dzulbijadain dapat menjadi teladan bagi kita semua dalam mencari keridhaan Allah Subhanahu wata'ala.

0 Response to "Kisah Seorang Sahabat Nabi Bernama “Dzulbijadain” Yang Mencari Keridhaan Allah"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak