Logika Sederhana Kenapa Pemerintah Tidak Melaksanakan Lockdown
Sedang viral meme ayam yang dikurung di dalam kurungan bambu dan dari luar diberi segenggam beras dengan caption: “Begini loh lockdown itu, mesti ngasih makan. Sudah faham kan, kenapa ga berani lockdown?” Meme ini beredar di media sosial, salah satunya whatsapp.
Menurut undang-undang yang ada, ketika situasi gawat darurat masalah bencana alam atau kesehatan, negara memang WAJIB MELINDUNGI RAKYATNYA dengan segala daya upaya, antara lain dalam kasus pandemik Covid-19 ini maka pemerintah wajib menjalankan prosedur yang ada.
Yang paling efektif adalah lockdown, namun pemerintah jika mengambil jalan ini diperintahkan undang-undang untuk menjamin kebutuhan pokok rakyatnya, apakah itu sandang, pangan, dan papan. Bahkan hewan ternak milik rakyat pun wajib diberi makanan. Pemerintah wajib melakukan itu dan dananya memang sudah disediakan dalam pos APBN.
Lantas kenapa pemerintah ini tidak mau lockdown, padahal sudah banyak pakar yang mendesak. Apakah pemerintah sudah gak punya duit? Apakah untuk menyantuni rakyatnya sendiri tidak ada duit?
Dan yang aneh dalam menanggulangi pandemik Covid-19 ini pemerintah malah buka rekening ngarep rakyat menyumbangkan sebagian uangnya. Tapi untuk menyediakan fasilitas mewah kepada para menteri dan para pejabat, seperti mobil mewah kemarin itu, juga menambah pesawat kepresidenan, uangnya ada. Jangan bingung, logika di negeri ini memang sedang terbalik-balik sekarang.
Tidak mau menerapkan lockdown karena tidak mau menjamin kebutuhan hidup rakyatnya, lantas mengambil opsi darurat sipil, ini mengartikan jika pemerintah memahami dengan baik jika suasana ke depan sangat mungkin terjadi rusuh atau chaos. Rakyat kecil di negeri ini lebih takut ga bisa makan ketimbang takut Corona.
Dorongan perut akan menjadikan rakyat yang bertahun-tahun sabar melihat segala dagelan di tingkat atas akan kehabisan kesabaran dan bergerak menjarah apa saja, demi bertahan hidup. Menkopolhukam Mahfud MD sudah memberikan warning soal ini. Kata Mahfud, “Di AS saja orang-orang sudah memborong senjata api…”
Banyak yang memprediksi, jika pemerintah masih saja seperti sekarang, bukan tidak mungkin akan pecah kerusuhan melebihi 1998. Dan pemerintah sudah mengantisipasi hal itu dengan mengambil opsi darurat sipil, yang bisa saja sewaktu-waktu ditingkatkan menjadi darurat militer.
Yang jadi pertanyaan nanti apakah tega aparat negara menghadapi rakyatnya sendiri yang sedang lapar? Menghadapi anak dan ibunya sendiri, menghadapi paman dan tantenya, menghadapi keponakan dan calon mertua mungkin?
Mudah-mudahan saja negeri ini tidak menjurus ke arah itu. Mudah-mudahan saja hidayah akan turun ke otak dan hati para pemimpin negeri ini sehingga ke depan Indonesia tidak akan rusuh. Jika rusuh, tidak akan ada yang untung, semuanya buntung. Semoga saja kewarasan masih menjadi panglima di negeri ini, otak yang bersumber dari hati nurani, bukan dengkul. (rizki ridyasmara, rakyat biasa)
0 Response to "Logika Sederhana Kenapa Pemerintah Tidak Melaksanakan Lockdown"
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak