Jejak Risalah Persembahan di Seluruh Dunia

Mari kita telusuri jejak risalah dan asal-usul sesajen yang menarik ini.

Jejak Risalah Persembahan di Seluruh Dunia

Praktik mempersembahkan sesuatu kepada entitas yang lebih tinggi atau makhluk gaib merupakan fenomena universal yang telah ada sejak zaman prasejarah. 

Bentuk persembahan ini sangat beragam, dari makanan dan minuman hingga benda-benda berharga, dan dilakukan dengan berbagai tujuan, mulai dari memohon berkah, meminta perlindungan, hingga menenangkan roh-roh leluhur.

  • Mesir Kuno: Orang Mesir Kuno mempersembahkan makanan, minuman, dan benda-benda berharga kepada dewa-dewi mereka sebagai bentuk penghormatan dan permohonan bantuan.
  • Yunani Kuno: Masyarakat Yunani Kuno juga memiliki tradisi persembahan kepada para dewa, termasuk dewa Zeus, Hera, dan Athena. Persembahan mereka seringkali berupa hewan kurban dan hasil bumi.
  • Roma Kuno: Bangsa Romawi mewarisi tradisi persembahan dari Yunani Kuno, dan mereka juga mempersembahkan berbagai jenis kurban kepada dewa-dewa mereka.
  • Amerika Pra-Kolombia: Suku-suku asli Amerika, seperti Maya dan Aztec, melakukan ritual persembahan yang kompleks, termasuk persembahan manusia, untuk memuaskan dewa-dewa mereka.
  • Asia Timur: Di Tiongkok, Jepang, dan Korea, tradisi persembahan kepada leluhur dan dewa-dewa masih sangat kuat. Persembahan mereka seringkali berupa makanan, minuman, uang kertas kertas, dan dupa.

Asal-Usul Sesajen di Indonesia

Di Indonesia, sesajen merupakan bagian tak terpisahkan dari berbagai upacara adat dan keagamaan. Asal-usul sesajen sangat erat kaitannya dengan kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

  • Animisme: Kepercayaan bahwa benda-benda alam memiliki roh atau jiwa.
  • Dinamisme: Kepercayaan bahwa kekuatan gaib terdapat di dalam benda-benda atau peristiwa alam.

Dalam konteks ini, sesajen dianggap sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan roh-roh leluhur, dewa-dewa, atau makhluk gaib lainnya. Dengan memberikan persembahan, manusia berharap mendapatkan berkah, perlindungan, atau bantuan dari makhluk-makhluk gaib tersebut.

Tujuan Sesajen:

  • Menghormati leluhur: Sesajen dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang yang dianggap sebagai penjaga keluarga.
  • Memohon berkah: Sesajen juga dipersembahkan untuk memohon berkah dalam berbagai hal, seperti kesehatan, rezeki, dan keselamatan.
  • Menenangkan roh-roh jahat: Sesajen dapat digunakan untuk menenangkan roh-roh jahat yang dianggap mengganggu kehidupan manusia.

Unsur-unsur dalam Sesajen:

  • Makanan dan minuman: Biasanya berupa nasi tumpeng, jajanan pasar, buah-buahan, dan minuman.
  • Bunga: Melmbangkan keindahan dan kesucian.
  • Rokok: Sebagai simbol penghormatan.
  • Uang kertas: Sebagai simbol kekayaan.
  • Air putih: Melmbangkan kesucian.

Pengaruh Agama:

Dengan masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, dan Islam, tradisi sesajen mengalami akulturasi. Namun, esensi dari sesajen sebagai bentuk penghormatan dan permohonan tetap dipertahankan.

Kesimpulan

Praktik persembahan kepada makhluk gaib merupakan fenomena yang sangat luas dan beragam. Di Indonesia, sesajen telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan kehidupan masyarakat. 

Meskipun memiliki akar yang berbeda-beda, semua tradisi persembahan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan alam semesta dan kekuatan-kekuatan gaib yang diyakini ada.


0 Response to "Jejak Risalah Persembahan di Seluruh Dunia"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak