Pengaruh Dosa Dan Maksiat Terhadap Kehidupan
Al-Imam Sufyan ats-Tsawri rahimahullah,
"Selama lima bulan aku terhalang dari qiyamul lail (menghidupkan malam dengan ketaatan) karena dosa yang aku perbuat."
Pengaruh buruk dosa dan maksiat itu nyata, menghalangi orang dari ketaatan, berat diajak kebaikan, inilah hukuman terbesar yang sering tidak disadari manusia.
Pengaruh Buruk Dosa dan Maksiat
Dosa dan maksiat memiliki pengaruh buruk yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Salah satu pengaruh buruknya adalah menghalangi manusia dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Hal ini sebagaimana yang dialami oleh Al-Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah. Beliau adalah seorang ulama besar dan ahli fikih yang sangat terkenal. Namun, beliau pernah mengalami masa di mana beliau terhalang dari qiyamul lail selama lima bulan. Hal ini disebabkan karena beliau melakukan suatu dosa.
Kisah ini menunjukkan bahwa dosa dan maksiat dapat menghalangi manusia dari ketaatan, bahkan dari ibadah yang paling utama, yaitu qiyamul lail.
Dosa dan Maksiat Menghalangi Ketaatan
Ada beberapa hal yang menyebabkan dosa dan maksiat dapat menghalangi ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu:
1. Dosa dan maksiat dapat membuat hati menjadi kotor dan gelap.
Hati yang kotor dan gelap tidak akan mampu menerima cahaya hidayah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, orang yang hatinya kotor dan gelap akan sulit untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Dosa dan maksiat dapat membuat manusia menjadi lalai dan malas beribadah.
Orang yang sering melakukan dosa dan maksiat akan lebih mengutamakan hawa nafsunya daripada ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karena itu, mereka akan menjadi lalai dan malas beribadah.
3. Dosa dan maksiat dapat membuat manusia menjadi takut dan ragu untuk beribadah.
Orang yang sering melakukan dosa dan maksiat akan merasa takut dan ragu untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka khawatir ibadahnya tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Hikmah Allah Subhanahu wa Ta'ala Menghalangi Orang yang Berdosa dari Ketaatan
Allah Subhanahu wa Ta'ala menghalangi orang yang berdosa dari ketaatan kepada-Nya sebagai bentuk kasih sayang-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala ingin memberikan kesempatan kepada orang yang berdosa untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبًا الْقَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا
"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab suatu kaum, sebelum Dia mengutus kepada mereka seorang rasul." (QS. Al-Anfal: 53)
Teladan Imam Sufyan ats-Tsauri
Kisah Al-Imam Sufyan ats-Tsauri ini dapat menjadi teladan bagi kita semua. Beliau adalah seorang ulama besar yang sangat taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun, beliau tetap tidak luput dari dosa.
Ketika beliau menyadari bahwa dosa yang beliau lakukan telah menghalangi beliau dari qiyamul lail, beliau segera bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tobat beliau diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan beliau pun kembali dapat melakukan qiyamul lail.
Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dosa dan maksiat. Jika kita pernah melakukan dosa, segeralah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tobatlah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan kita kekuatan untuk selalu taat kepada-Nya.
0 Response to "Pengaruh Dosa Dan Maksiat Terhadap Kehidupan "
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak