Usaha Yang Dilakukan Orang Tua Agar Anak Pintar

Usaha Yang Bisa Dilakukan Orang Tua Agar Anak Pintar

Sebagai seorang muslim, hendaknya kita selalu bertawakal pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun demikian, kita diperbolehkan bahkan harus berusaha untuk mendapatkan apa yang kita cita-citakan. 

Ibnu Rajab mengatakan bahwa menjalankan tawakal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan.

Karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal.

Oleh karena itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya. 

Berikut ini beberapa usaha yang bisa kita lakukan agar anak pintar :

1. Senantiasa berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Agama Islam memberi tuntunan bagi pemeluknya untuk selalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan doa merupakan ibadah yang sangat agung, karena di dalamnya terdapat penghambaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menunjukkan bahwa seorang hamba selalu membutuhkan pertolonganNya. 

Setiap orang tua tentu menginginkan kebaikan bagi putra putrinya, untuk itu sudah selayaknya para orang tua senantiasa mengiringi dengan doa.

Hendaknya orang tua tetap bersyukur dengan kondisi anak yang mungkin tidak pintar secara akademik, karena setiap anak pasti memiliki kelebihan dan potensinya masing-masing.

Meskipun memiliki anak pintar bukanlah suatu hal yang terlarang, namun hendaknya jangan dilupakan untuk mendoakan anak supaya menjadi anak yang shalih, beraqidah lurus dan tentunya berakhlak mulia.

Seperti firman Allah Subhanahu wa ta’ala yang artinya, Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.(Al Furqan:74).

2. Memberikan stimulus yang tepat

Stimulasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh setiap orang yang berinteraksi dengan anak, mulai dari ibu, ayah, nenek, kakek, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. 

Setiap anak perlu mendapat stimulasi sedini mungkin dan berlangsung kontinu (terus menerus) pada setiap kesempatan.

Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. 

Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah meliputi setiap aspek perkembangan, yaitu kemampuan motorik (gerak) kasar, kemampuan motorik (gerak) halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.

3. Memberikan nutrisi yang cukup dan bergizi

Usaha memberikan nutrisi terbaik bisa dimulai sejak dalam kandungan, yaitu seorang ibu yang hamil harus senantiasa mengonsumsi makanan yang bergizi. 

Setelah anak lahir, segera berikan ASI karena di dalam ASI yang pertama kali keluar terdapat kolostrum.

Kolostrum adalah susu pertama yang diproduksi setelah melahirkan dan mengandung banyak immunoglobulin, rantai antimicrobial (lactoferrin dan lactoperoxidase) serta molekul bioaktif lain termasuk faktor pertumbuhan. 

Ciri-ciri kolostrum yaitu berbentuk seperti susu, kental dan berwarna lebih kuning.

Biasanya kolostrum sudah diproduksi pada tahap akhir kehamilan sehingga sudah ada segera setelah melahirkan sampai hari ke-7 kelahiran. 

Kolostrum juga mengandung beberapa zat dalam jumlah yang tinggi seperti natrium, kalium dan kolesterol. 

Kombinasi zat ini ampuh untuk perkembangan jantung, otak serta sistem saraf pusat bayi.

ASI mengandung DHA (asam lemak pembangun otak) yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan anak (IQ), paling tidak sampai usia 15 tahun.

ASI juga mengandung asam sialat yang merupakan komponen penting yang diperlukan untuk membentuk molekul gangliosida pada membran sel otak. 

Molekul gangliosida berperan merangsang saraf agar dapat bekerja optimal dan membentuk memori otak jangka panjang.

Selain karena komposisi ASI, alasan lain mengapa pemberian ASI sangat dianjurkan ialah karena adanya kontak kulit dan mata antara ibu dan bayi selama menyusui. 

Kepuasan emosional, keintiman, dan saling berbagi cinta bukan saja sangat memuaskan dan membentuk hubungan ibu-anak yang kuat, tapi juga dapat meningkatkan perkembangan otak anak. Hubungan seperti ini tidak akan didapatkan dari susu botol.

Setelah disapih, lanjutkan dengan pemberian makanan yang bergizi.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa struktur dan fungsi otak dipengaruhi secara permanen oleh zat gizi yang diberikan di usia dini, terutama pada masa bayi dan balita.

Oleh karena itu, hendaknya orang tua berusaha mencukupi kebutuhan nutrisi buah hatinya. Nutrisi yang baik tidak harus mahal, yang terpenting adalah pemilihan bahan yang segar dan beranekaragam dan hindari makanan instan. 

Begitu pula ketika anak makin bertambah usianya, biasakan hanya menyajikan makanan yang terjamin kebersihan dan kesehatannya, serta bebas 3P (pengawet, pewarna, dan pemanis buatan).

Selain faktor keturunan, kecerdasan anak ditentukan oleh faktor lain seperti lingkungan, stimulus (rangsangan), dan makanan bergizi. 

Hanya mengandalkan faktor nutrisi tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika tidak diimbangi dengan stimulus (rangsangan) yang memadai dari lingkungan sekitarnya. 

Orang tua yang pintar juga bukan jaminan nantinya akan memiliki anak-anak yang pintar pula. Dibutuhkan keseimbangan dari berbagai faktor penentu kecerdasan anak. Selain itu, doa dan tawakal tidak boleh dilupakan

0 Response to "Usaha Yang Dilakukan Orang Tua Agar Anak Pintar"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak