Beranda AGAMA ISLAM 𝟭𝟬 𝗧𝗔𝗑𝗗𝗔 𝗒π—₯π—”π—‘π—š π—¬π—”π—‘π—š π—œπ—žπ—›π—Ÿπ—”π—¦

𝟭𝟬 𝗧𝗔𝗑𝗗𝗔 𝗒π—₯π—”π—‘π—š π—¬π—”π—‘π—š π—œπ—žπ—›π—Ÿπ—”π—¦

 

10 𝗧𝗔𝗑𝗗𝗔 𝗒π—₯π—”π—‘π—š π—¬π—”π—‘π—š π—œπ—žπ—›π—Ÿπ—”π—¦

1. Mengharap wajah Allah semata. Setiap gerak & diamnya, sembunyi-sembunyi dan terang-terangan semua amalnya karna Allah

Dzun Nuun al-Mishri Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata :

"Apabila engkau "Melakukan" Sesuatu yang "Bukan" karena ingin Pujian dari manusia dan bukan pula karena takut akan celaan mereka, maka engkau adalah orang yang ikhlas" (Hilyatul Auliyaa' X/242)

2. Lebih suka tidak dikenal manusia, serta takut akan riya' dan popularitas

Rasulullah Ψ΅Ω„ّΩ‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„ّΩ… bersabda :

"Sesungguhnya Allah "mencintai" hamba yang Bertakwa, Yang Senantiasa Merasa cukup, dan yang "Merahasiakan (Amalan ibadahnya)" (HR. Muslim no. 2965 dan al Baghawi XV/21 - 22 no. 4228, hadits dari Sa’ad bin Abi Waqqaash)

3. Mudah dan tidak merasa terpaksa atau Terbebani dalam melakukan suatu amalan, tetapi mengerjakannya dengan sepenuh hati

"Sesungguhnya Kami telah Memberikan makanan kepadamu "HANYALAH" untuk mengharap "keridhaan Allah", Kami tidak menghendaki "BALASAN" dari kamu dan tidak pula "(UCAPAN)" terima kasih" (QS. Al-Insan [76]: 8 - 9)

Imam Ibnul Qayyim Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata :

"Barangsiapa yang Membiasakan Dirinya utk Beramal "Ikhlas" karna Allah, maka tiada sesuatu yang lebih berat baginya daripada Beramal utk "selain-Nya", dan barangsiapa yg "membiasakan" dirinya Untuk "Memuaskan HAWA Nafsu" dan Ambisinya, maka tidak ada sesuatu yang lebih BERAT baginya daripada ikhlas dan BERAMAL untuk Allah...." (Ma'aalim Fii Thariiq al-Ishlaah hal 7)

4. Batinnya lebih baik dari zhahirnya

Imam Ibnul Qayyim Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata : 

"Seorang mukmin yang ikhlas kepada Allah adalah yang hidupnya "Paling Tenteram", pikirannya paling tenang, dadanya paling Lapang, serta hatinya paling Bahagia. Itu semua Surga yang disegerakan sebelum Surga yang sesungguhnya" (Al-Jawaabul Kaafi hal 460)

5. Menyembunyikan amal kebaikan

Imam adz-Dzahabi Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata :

"Seorang yang ikhlas adalah seorang yang menyembunyikan amal baiknya sebagaimana dia "Menyembunyikan" dosanya" (Al-Kabaa-ir hal 14)

6. Semangat dalam beramal shalih

"Dan orang-orang yang Berjihad (Bersungguh-sungguh) untuk "(mencari keridhaan)" Kami, maka Kami akan TUNJUKKAN kepada mereka jalan-jalan Kami..." (QS. Al-Ankabut [29]: 69)

7. Mau dan mudah menerima nasihat, meskipun dari orang yang miskin atau dari orang yang berada dibawahnya

Imam adz-Dzahabi Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata :

"Tanda orang yang ikhlas adalah apabila diingatkan kesalahannya maka dia tidak merasa panas hatinya, dan tidak ngeyel. Justru dia Mengakui Kesalahannya, dan juga mendo’akannya : "SEMOGA ALLAH "Merahmati" Orang Yang Mengingatkan kesalahanku" (Siyar XIII/439)

8. Optimis, sabar, serta tidak cepat berkeluh kesah kepada manusia

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ :

"Fitnah (Kesesatan dan Penyimpangan, serta juga Sifat-Sifat Buruk) Tidak akan Hilang dari Hati, kecuali apabila Agama seorang hamba semuanya hanya untuk Allah 'Azza Wa Jalla (Ikhlas)" (Majmuu' al-Fataawa X/601)

9. Suka melupakan amal kebajikan

Dzun Nuun al-Mishri Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata :

"Tiga Tanda manusia yang memiliki sifat ikhlas : "Merasa Sama antara pujian, dan celaannya orang lain, dan juga "melupakan" amalan kebajikan yang pernah diperbuat, dan Mengharapkan Balasan dari Amalan di Akhirat" (At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Qur’an hal 50-51)

10. Tidak pernah puas dengan amal-amalnya, selalu memandang remeh amal-amalnya, dan merasa memiliki banyak kekurangan

Imam Ibnul Qayyim Ψ±Ψ­Ω…Ω‡ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ berkata :

"Seorang yang ikhlas "tidak" akan pernah puas dengan amalnya dan dia tidak akan puas dengan apa yang dia lakukan untuk Allah, walaupun hanya sekejap mata. Dia Malu Bertemu Allah dengan Amalnya itu. 

Dia Selalu Berburuk Sangka pada dirinya dengan amalannya (bukan buruk sangka kepada Allah), dan Dia Selalu Membenci Dirinya. Dia Senantiasa Merasa tidak puas dengan Amalnya, dan tidak puas dengan dirinya" (Kitab Madaarijus Saalikiin II/92)

Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar

0 Response to "𝟭𝟬 𝗧𝗔𝗑𝗗𝗔 𝗒π—₯π—”π—‘π—š π—¬π—”π—‘π—š π—œπ—žπ—›π—Ÿπ—”π—¦"

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak

Langganan: Posting Komentar (Atom)