Rahasia Rumah Tangga Bahagia dan Sejahtera Sepanjang Masa
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wassallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang selalu setia dan Istiqomah
Seperti yang telah kita ketahui, Bahwasanya rumah merupakan tempat tinggal sebagai tembat berlindung dan berkumpul serta beristirahat bagi pemiliknya
Rumah juga merupakan sumber kebahagiaan bagi sebuah keluarga, dan kemuliaan (kehormatan) bagi pemiliknya.
Baik kebahagian dan kehormatan untuk penghuni berikut seluruh isi rumahnya, termasuk segala aktivitas didalamnya.
Sudah berapa banyak rumah yang telah menjelma menjadi surga bagi pemiliknya. Bukan saja dilihat dari segi interior, eksterior, perabot atau lainnya, tapi sebuah rumah menjadi surga karena dipenuhi dengan kebahagiaan hati penghuninya.
Jadikanlah rumahmu surga, atau sering disebut Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku, merupakan ungkapan yang sangat indah dalam bangunan rumah tangga seorang muslim.
Sungguh gambaran yang luar biasa, yang memberikan ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan yang selalu dirindukan oleh semua orang untuk diwujudkan. Sebuah surga didunia yang hadir dalam sebuah rumah.
Mari kita simak penjelasan hadits berikut:
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيُّ. وَأَرْبَعٌ مِنَ الشّقَاءِ: الْجَارُ السّوءُ، وَاَلْمَرْأَةُ السُّوءُ، وَالْمَركَبُ السُّوءُ، وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ
Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah (kalau untuk wanita tentunya lelaki/suami yg Sholeh), tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman.
Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah) (kalau buat wanita yang bikin sengsara adalah suami yang brengsek), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.(HR. Ibnu Hibban)
Bila kita menginginkan sutu kebahagiaan sesuai penjelasan hadis diatas yaitu pasangan hidupnya harus Sholeh dan sholehah, rumahnya harus lapang, tetangganya harus baik dan kendaraannya pun harus nyaman
Kalau pasangan hidup brengsek, rumah sempit, tetangga nyebelin, kendaraan tidak nyaman bagaimana kita dapat meraih suatu kebahagiaan dalam rumah.
Bisa dilihat bahwa sebuah rumah bisa mewujud surga jika syarat-syarat tersebut disempurnakan. Bersyukurlah orang yang telah mendapatkan 4 karunia tersebut.
Berikut paparannya cara agar kita dapat membangun surga di rumah, Sehingga Terciptalah Rumah Tangga Bahagia dan Sejahtera Sepanjang Masa.
1. Istri atau Pasangan Hidup yang Baik
Jelas sekali, pasangan hidup merupakan kunci utama dari kebahagiaan dalam rumah tangga. Pasangan yang selalu ribut, berbantah-bantahan, adu argumen, tidak akan dapat menghadirkan bahagia di hati.
Pasangan yang buruk perangainya hanya akan membuat rumah layaknya neraka, sekalipun ia memiliki wajah rupawan bagai bidadari dan bidadara surga sekalipun.
Berikut ini ciri-ciri Istri yang baik atau shalihah;
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٞ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُۚ
“Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (an-Nisa: 34)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
.أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى
“Maukah aku beri tahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata, “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai)
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرٍ مَا يَكْنِزُ ا رْملَْءُ، ا رْملَْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud )
Demikian kurang lebih ciri-ciri istri yang shalihah terhadap suaminya. Lantas bagaimana dengan ciri-ciri suami yang shaleh.
Bukankah saat ini banyak suami yang selalu merongrong haknya semata tanpa memikirkan kewajibannya sebagai suami.
Rasulullah mengumumkan bahwa mukmin terbaik adalah yang perlakuannya terhadap istri paling baik.
Berikut ini perlakuan yang perlu diperhatikan oleh para suami terhadap istri dan anaknya:
Allah Ta’ala berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan bergaullah dengan mereka dengan baik.” (QS. An Nisa’: 19).
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al Baqarah: 228).
Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
“Sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ – أَوِ اكْتَسَبْتَ – وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ
“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah” (HR. Abu Daud)
2. Tempat Tinggal yang Luas
Alangkah bahagianya jika dikaruniai rumah yang luas dalam artian sebenarnya. Akan tetapi jika Allah masih menguji dengan rumah mungil yang sempit tetap tak mengapa, karena luas sempitnya rumah bersifat relatif.
Sebuah rumah yang luasnya bagai istana raja bisa terasa sempit jika orang-orang di dalamnya senantiasa berseteru dan terlibat percekcokan.
Sebaliknya, rumah yang mungil bisa terasa amat nyaman, lapang, dan dirindukan, manakala penghuni di dalamnya adalah orang-orang yang sifatnya mendamaikan.
3. Tetangga yang Baik
Tetangga bisa menjadikan sebuah rumah tangga makin nikmat karena bergaul dengan mereka, tapi bisa juga sebaliknya. Justru merasa sengsara karena mendapat perlakuan buruk dari tetangga rumahnya.
Akan tetapi, sekalipun kita merasa sengsara atas perangai buruk tetangga, jika kita tetap bersabar, hal tersebut akan membawa pada kecintaan Allah.
...هناك ثلاث مجموعات من الناس يحبهم الله ي
الشخص الذي لديه جار ، يتأذى (يضايق) دائما من جاره ، لكنه يصبر على مضايقته حتى يفترق الاثنان يمكن أن يموت
“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan di antaranya: “Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Bagaimanapun, Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk memuliakan tetangga dan berbuat baik pada mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.”[HR. Bukhari dan Muslim]
Selain berbuat baik, hendaknya kita juga menjauhkan diri dari berbuat hal buruk pada tetangga sendiri. Misalnya berbuat kebisingan yang membuat tetangga terganggu, membuka aib tetangga pada orang lain, dan keburukan lainnya.
Nabi shallallahu' alaihi wassallam bersabda:
وَاللَّه لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ جيَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَباري
Artinya: “ Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. “Sahabat bertanya,“ Siapa wahai Rasulullah? ” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya ” (HR. Bukhari no.6016)
4. Kendaraan yang Baik
Apapun kendaraannya, jika nyaman dan dapat membantu mencapai tujuan, maka kendaraan tersebut adalah sesuatu yang membahagiakan.
Akan tetapi jika kendaraan yang dimiliki justru menyusahkan, selalu memboroskan uang untuk perawatan, maka kendaraan ini tidak masuk kategori kendaraan yang baik.
Karena dengan kendaraan yang nyaman maka segala keperluan dan kepentingan dapat tercapai dengan baik dan terwujud lah kebahagian.
Ini artinya Rasulullah peduli mengenai mobilitas keluarga mukmin. Bagaimana mungkin kita bisa bekerja dengan baik, bersilaturahim dengan rutin, mengisi atau mengikuti kajian dengan nyaman bila kendaraan yang dimiliki tidak memadai.
Demikian Rahasia agar kita dapat membangun surga di rumah, Sehingga Terciptalah Rumah Tangga Bahagia dan Sejahtera Sepanjang Masa.
Semoga dengan demikian kita dapat merasakan indahnya surga di dunia dan akhirat kelak. Aamiin, semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan sobat semua. Terimakasih Atas kunjungannya
0 Response to "Rahasia Rumah Tangga Bahagia dan Sejahtera Sepanjang Masa"
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak