REMNYA MAKSIAT
Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah menyebutkan, Maimûn bin Mihran rahimahullah berkata, "Berdzikir kepada Allah dengan lisan adalah kebaikan, dan yang lebih utama dari itu adalah seorang hamba berdzikir (mengingat Allah) tatkala hendak melakukan maksiat sehingga ia tidak melanjutkan perbuatan maksiat tersebut."
[Jâmiʻul Ulûm Wal Hikam, 254/1]
Mari kita bahas makna mendalam dari kutipan Imam Ibnu Rajab ini:
Remnya Maksiat: Mengingat Allah Saat Hendak Melakukan Maksiat
Kutipan dari Imam Ibnu Rajab ini menyoroti keutamaan dzikir, bukan hanya sebagai ucapan lisan, tetapi sebagai benteng pertahanan dari perbuatan maksiat. Maimun bin Mihran, seorang ulama tabi'in, menekankan bahwa dzikir yang paling utama adalah ketika seorang hamba mengingat Allah saat hatinya tergerak untuk melakukan maksiat, sehingga ia mengurungkan niatnya.
Makna Mendalam
- Dzikir Bukan Sekadar Lisan: Dzikir tidak hanya terbatas pada ucapan "Subhanallah", "Alhamdulillah", atau "Allahu Akbar". Dzikir yang sejati adalah ketika hati dan pikiran kita selalu terhubung dengan Allah.
- Mengingat Allah Saat Genting: Saat nafsu bergejolak dan godaan maksiat datang, itulah saat yang paling tepat untuk mengingat Allah. Mengingat kebesaran-Nya, pengawasan-Nya, dan azab-Nya dapat menjadi rem yang efektif untuk mencegah kita terjerumus dalam dosa.
- Kekuatan Dzikir dalam Mencegah Maksiat: Dzikir bukan sekadar ucapan kosong. Ia memiliki kekuatan untuk menenangkan hati, menjernihkan pikiran, dan menguatkan iman. Dengan dzikir, kita dapat mengendalikan hawa nafsu dan menjauhi perbuatan dosa.
- Tingkatan Dzikir yang Lebih Tinggi: Dzikir lisan adalah kebaikan, tetapi dzikir yang mampu mencegah maksiat adalah tingkatan yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa dzikir yang paling bermanfaat adalah yang membuahkan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Ketika godaan maksiat datang, segera ucapkan dzikir dalam hati atau lisan.
- Ingatlah Allah dan rasakan kehadiran-Nya saat Anda merasa lemah dan tergoda untuk berbuat dosa.
- Renungkan makna dzikir yang Anda ucapkan, sehingga ia meresap ke dalam hati dan pikiran.
- Biasakan diri untuk selalu berdzikir dalam setiap keadaan, baik suka maupun duka.
Dengan menjadikan dzikir sebagai rem maksiat, kita dapat menjaga diri dari perbuatan dosa dan meraih ridha Allah.
0 Response to "REMNYA MAKSIAT"
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Berkomentar Dengan Bijak